Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Imbas Corona

Rapat Online Gagap, DPRD DKI Bakal Makan Gaji Buta?

NS/RN | Selasa, 11 Agustus 2020
Rapat Online Gagap, DPRD DKI Bakal Makan Gaji Buta?
Gedung DPRD DKI Jakarta disemprot disinfektan.
-

RADAR NONSTOP - DPRD DKI Jakarta bakal makan gaji buta. Sebab, bertambahnya pasien Corona membuat politisi Kebon Sirih itu banyak yang tidak hadir ke kantor. 

Bahkan Gedung DPRD yang harusnya menjadi tempat mengadu rakyat bakal ditutup 14 hari ke depan. Lucunya, banyak anggota yang gagap jika dilakukan rapat online. 

"Wah saya gak bisa, gagap dah. Mending rapat tatap muka aja tapi pakai protokol kesehatan," anggota dewan dari Fraksi PDIP yang namanya enggan disebutkan kepada wartawan, Selasa (11/8).

BERITA TERKAIT :
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta

Diketahui, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi mengatakan pihaknya belum memutuskan untuk membuka seluruh Gedung DPRD DKI. Pras mengaku, kegiatan di dalam gedung hanya dilakukan untuk hal prioritas seperti persiapan pembahasan draf usulan Perubahan APBD tahun anggaran 2020 dari Pemprov DKI Jakarta.

"Kalau untuk pembahasan APBD Perubahan tetap akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Dalam rapat pembahasan ini juga akan diawasi, yang tidak berkepentingan dilarang masuk ruangan," ujar Pras dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/8/2020).

Selain itu, Pras menjelaskan kegiatan seperti penerimaan aspirasi masyarakat dan kunjungan kerja juga dihentikan sementara.

Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik mengatakan gedung DPRD DKI akan ditutup hingga dua pekan ke depan. Hal tersebut diungkapkan Taufik saat ditanyai soal kegiatan menyerap aspirasi warga.

"Tutup selama 14 hari ke depan. Karena ada yang terpapar lagi," Taufik.

Sebelumnya Pras mengatakan ada penambahan anggota DPRD DKI dan pegawai penyedia jasa lainnya (PJLP) yang terpapar virus Corona. Namun, Prasetio tak menjelaskan secara rinci jumlah penambahan tersebut ada berapa.

"Ada anggota dan PJLP di dua fraksi kembali terpapar. Ini yang harus kita antisipasi sejak dini," ujar Prasetio melalui keterangan tertulis hari ini.

Dengan adanya anggota dewan dan PJLP yang terkena Corona, Pras meminta seluruh fraksi melakukan tes swab. Dia mengatakan tes swab tak hanya diwajibkan untuk anggota dewan, tapi juga untuk semua staf yang bekerja di setiap fraksi.