Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Pepen Vs Anies (3-Bersambung)

Bukan Duit Emaknya, Taufik Minta Pepen Memahami Mekanisme APBD

Zaber | Sabtu, 20 Oktober 2018
Bukan Duit Emaknya, Taufik Minta Pepen Memahami Mekanisme APBD
Mohamad Taufik - Net
-

RADAR NONSTOP - Wakil rakyat di Kebon Sirih meminta Walikota Bekasi, Rahmat Effendy, memahami mekanisme APBD. Bukan duit emaknya, begitu minta langsung cair.

Begitu dikatakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik menanggapi permintaan Pemkot Bekasi, Rp 2,09 triliun dana hibah.

"APBD itu kan ada aturannya, Bekasi mestinya tahu. Enggak bisa mendadak minta, ini kan bukan uang dari emaknya, bisa minta tiba-tiba begitu," ujar MT, panggilan akrab ‘bos’ Partai Gerindra DKI Jakarta ini, Sabtu (20/10/2018).

BERITA TERKAIT :
Mantan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Rajut Silaturahmi ke Ponpes Taubatan Nasuha An-Nahdliyah
Calon Wali Kota Bekasi, M2 Vs Tri Perang Dua Poros PDIP, Eks Koruptor Vs Si Pelit? 

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, Untuk mengeluarkan dana hibah, ada mekanisme penganggaran yang harus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Seharusnya, Pepen sebagai Wali Kota Pemkot Bekasi juga mengetahui hal ini.

“Terus terang saya bingung, kok ada Wali Kota ga paham mekanisme itu, menuntut pencairan hibah, padahal proposalnya saja baru diajukan 15 Oktober 2018,” tutur MT.

Taufik juga mengatakan, dana hibah yang diajukan sebanyak Rp 2,09 triliun terlalu berlebihan. “Kita juga mau kaji dulu tuh itu," tegasnya.

Seterusnya Taufik meminta Pemkot Bekasi tidak mengeluarkan ancaman terkait distribusi sampah DKI Jakarta ke TPST Bantargebang.

Diketahui, truk sampah DKI dihadang, tidak bisa masuk TPST Bantargebang. Pemicunya karena dana hibah yang diajukan Pemkot Bekasi belum cair. Pemkot Bekasi mengajukan proposal dana hibah sebesar Rp 2,09 triliun kepada Pemprov DKI Jakarta.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menuntut agar hibah itu segera diberikan. Menurut dia, jumlah tersebut tidak sebanding dengan kontribusi warga Bekasi kepada Ibukota.

"Bukan persoalan Rp 2 triliun, mau Rp 5 triliun pun juga DKI punya dampak yang luar biasa bagi Kota Bekasi. Itu tidak seimbang dengan apa yang diberikan kepada warga Kota Bekasi," kata Rahmat Effendi alias Pepen di Kota Bekasi, Jumat (19/10/2018).