Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Menyongsong Bekasi 2025: Forum Suara Kota Hadirkan Gagasan Segar untuk Bekasi

M. RA | Rabu, 19 November 2025
Menyongsong Bekasi 2025: Forum Suara Kota Hadirkan Gagasan Segar untuk Bekasi
Forum Suara Kota menggelar diskusi publik bertajuk “Menatap Wajah Transformasi Bekasi”. (Dok. Istimewa)
-

RN – Suasana di Matteá Social Space, Pekayon, mendadak penuh energi pada Minggu (16/11/2025) ketika Forum Suara Kota menggelar diskusi publik bertajuk “Menatap Wajah Transformasi Bekasi”. Ajang ini mempertemukan pemerintah, akademisi, legislatif, hingga komunitas untuk membedah arah masa depan Kota Bekasi, dari UMKM hingga peran Gen Z.

Ketua pelaksana, Pradipta Aryo Wibowo, SP, menegaskan forum ini memang disiapkan sebagai ruang adu gagasan lintas sektor.

“Forum Suara Kota ingin menyatukan sudut pandang pemerintah, legislatif, akademisi, dan masyarakat. Harapannya, kebijakan ke depan benar-benar menjawab kebutuhan semua elemen,” ujarnya.

BERITA TERKAIT :
Bekasi Perkuat Ekosistem Inovasi, Wawali Abdul Harris Bobihoe Dorong Kolaborasi Lintas Sektor

Dari sisi pemerintah, Satia Sriwijayanti, Sekretaris Dinas UMKM Kota Bekasi, membeberkan bahwa 1.500 UMKM tengah didorong lewat pelatihan, digital marketing, literasi keuangan, hingga desain kemasan.

“Delapan puluh persen UMKM kita bergerak di kuliner. Sertifikat halal itu wajib,” katanya.

Ia juga menyebut Pemkot Bekasi telah menyiapkan dana Rp85 miliar melalui BPRS Patriot Syariah sebagai pembiayaan rendah bagi pelaku UMKM, serta menyoroti pentingnya penguatan data 15.000 PKL agar bisa masuk sistem retribusi Bapenda. Satia secara gamblang mengingatkan, “Anggaran UMKM masih jauh dari cukup kalau kita ingin memaksimalkan potensinya.”

Dari unsur komunitas, Koordinator Formulasi Yudi Ginanjarmen menekankan pentingnya ruang kreatif untuk anak muda.

“Komunitas tidak bisa berdikari tanpa ruang. Pemerintah harus hadir,” katanya. Ia menyebut forum ini sebagai titik temu strategis warga untuk menyampaikan aspirasi.

Wakil Rektor III UNISMA Bekasi, Abdul Khoir, juga menyoroti kiprah generasi Z.

“Gen Z perlu dilibatkan sebagai penyangga konsep pembangunan. UNISMA siap mendukung program ruang terbuka hijau dan partisipasi publik,” ujarnya.

Sementara itu, Khairy Hanip, Founder Indonesia Ambil Peran, mengungkapkan Vidion Lab sedang merumuskan blueprint pembangunan Kota Bekasi berbasis kontribusi masyarakat.

“Pajak masyarakat harus kembali dalam bentuk jaminan pembangunan,” ujarnya, sekaligus menekankan urgensi regulasi yang melindungi ruang gerak komunitas.

Dari legislatif, H. Anton dari Komisi II DPRD Kota Bekasi, menyoroti masalah klasik, galian kabel dan fiber optik tanpa izin yang sering dibiarkan rusak.

“Kalau sudah menggali, kembalikan seperti awal,” tegasnya.

Ia juga memaparkan fakta soal pengelolaan sampah, bahwa Bekasi menghasilkan hampir 10 ribu ton sampah per hari, punya PLTS berbahan sampah 1,6 ton, dan Bantar Gebang merupakan produsen biji plastik terbesar di Asia. Ia menilai Bekasi perlu BUMD agar biji plastik bisa diolah menjadi produk bernilai.

Menyoal TPST, ia tak ragu berkomentar: “TPST Sumur Batu itu tidak layak. Harus dibenahi supaya tragedi longsor sampah tidak terjadi lagi.” Ia pun mengajak warga untuk lebih disiplin memilah sampah dari rumah.

Anton mengapresiasi forum ini dan membuka pintu dialog lanjutan. “Nanti teman-teman komunitas kami undang ke DPRD agar komunikasi makin kuat.”

Perwakilan Distrik Brisik, Ryan Hidayat, menekankan pentingnya memperbaiki citra Bekasi yang sering dicap sebagai kota banjir dan kota galian.

“Kita harus mengubah narasi ini. Distrik berkolaborasi dengan akademisi dan stakeholder untuk mendukung program pemerintah,” ujarnya. Ia juga menyoroti problem izin dan birokrasi UMKM yang masih perlu disederhanakan.

Di akhir acara, Forum Suara Kota menetapkan satu pesan besar: transformasi Bekasi tidak bisa digerakkan oleh satu pihak saja. Hanya dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, komunitas, dan legislatif, wajah baru Bekasi bisa terwujud, lebih inklusif, lebih berkelanjutan, dan lebih siap menatap masa depan.

#Forum   #Kota   #Bekasi