RADAR NONSTOP - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga untuk tes COVID-19 via aplikasi lewat Corona Likelihood Metric (CLM). Ditargetkan 80 persen warga segera melakukan download.
"Iya saya sudah download tapi lemot Pak Gubernur," ungkap Hariyadi warga Cengkareng, Jakbar, Selasa (21/7) malam.
Bapak satu anak ini menyatakan, dirinya juga beingung melakukan pengisian CLM. "Terlalu banyak isiannya," keluhnya.
BERITA TERKAIT :Hal senada diucapkan Fikar. Warga Jaktim ini menyatakan, dirinya kesulitan melakukan pengisian. "Bingung dan lemot ini," keluhnya.
Seperti diberitakan, Anies menargetkan 80 persen penduduk Jakarta download CLM. Mantan Mendikbud itu mengajak warga Jakarta mengunduh aplikasi tersebut agar Pemprov DKI bisa memantau aktivitas warga.
"Begitu semua download, semua monitoring, insya Allah kita akan punya kendali lebih baik," ujar ," ujar Anies dalam video rapat evaluasi masa transisi PSBB dikutip di Youtube Pemprov DKI, Selasa (21/7/2020).
Ia pun berencana akan memerintahkan para lurah untuk mengajak warganya dalam mengisi tes CLM.
Bahkan, Anies berencana menjadikan jumlah warga kelurahan yang mengisi tes CLM sebagai salah satu indikator penilaian kerja para lurah di wilayah administratirnya.
"Mungkin itu dimasukkan (menjadi) KPI (key performance indicator) para lurah untuk mengejar warganya untuk donwload CLM," tutur dia.
Diketahui, Corona Likelihood Metric (CLM) adalah aplikasi untuk mengecek gejala Covid-19 secara mandiri. Hasil dari pengecekan secara mandiri itu menjadi syarat baru untuk keluar masuk Jakarta.
Nantinya masyarakat diberi pertanyaan dan diharapkan dijawab dengan jujur. Hasil dari tes itu akan diakumulasikan dan skor penilaian pun akan keluar. Apakah warga tersebut masuk kategori rentan Covid-19 atau normal.