RADAR NONSTOP - DPRD DKI Jakarta galau. Mereka gelisah lantaran anggaran kunjungan kerja atau kunker serta reses kena coret.
Anggaran itu dicoret lantaran dialihkan untu penuntasan wabah Corona di ibu kota. Diketahui, DPRD sudah sepakat soal alokasi anggaran dewan untuk kebutuhan Corona.
"Tidak ada kunker maupun reses. Semua kena potong," tegas anggota DPRD yang namanya enggan disebutkan, Senin (1/6) malam.
BERITA TERKAIT :Dia berharap kunker dan reses masih bisa berjalan. Karena kalau hanya honor untuk memenuhi kebutuhan konsituen di daerah pemilihan (dapil) sangat berat.
Apalagi saat Corona ini diwajibkan para kader parpol yang duduk di DPRD memberikan bantuan sembako ke masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, DPRD DKI dalam sebulan bisa menghasilkan Rp 111 juta per bulan untuk anggota.
"Memang sudah ketok palu. Kalau reses dan kunker dihapus, tapi dengan kondisi begini berat," aku anggota dewan dari Komisi B yang meminta agar namanya jangan disebut karena bisa kena sanksi dari partai.
Seperti diberitakan, penghematan anggaran dewan dalam APBD DKI Jakarta 2020, dibahas dalah rapat pimpinan gabungan (rapimgab). Efisiensi anggaran dilakukan pada semua kegiatan rapat fraksi, komisi, dan badan.
Selain itu, efieisensi juga dilakukan untuk kunjungan kerja alat kelengkapan dewan (AKD), sosialisasi perda, dan reses. Besaran anggaran yang dipindah untuk penanganan Corona sebesar Rp 256,5 miliar.
"Terkadang rakyat gak paham. Kita dicap sebagai orang banyak duit karena menjadi dewan," keluhnya lagi.