Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Nih, Warga DKI Yang Gak Pakai Masker Disuruh Bersihin Sampah 

NS/RN/NET | Kamis, 14 Mei 2020
Nih, Warga DKI Yang Gak Pakai Masker Disuruh Bersihin Sampah 
Warga yang tidak pakai masker dihukum bersihkan sampah.
-

RADAR NONSTOP - Warga DKI Jakarta yang melanggar karena tidak memakai masker sudah diberikan sanksi. Mereka diminta pakai rombi dan diberikan hukuman membersihkan sampah. 

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta mulai menerapkan sanksi bagi para pelanggar pembatasan sosial berskala sosal (PSBB). Sanksi tersebut diberikan untuk memberikan efek jera kepada masyarakat dalam mencegah penyebaran pandemi virus corona (Covid-19).

Warga Jakarta Pusat, Rizky Alhara, menerima sanksi sosial berupa memungut sampah karena tidak memakai masker. Selama menjalani sanksi sosial, pendatang asal Padang, Sumatra Barat (Sumbar) ini mengenakan rompi oranye yang di belakangannya bertuliskan "Pelanggar PSBB".

BERITA TERKAIT :
Terima Pendaftaran Gibran, Ketua KPU Diberikan Sanksi Peringatan Keras
Duit Mobil Listrik Buat Bangun Pasar, Emang Berani Menteri Kasih Sanksi Ke Gibran

"Saya lupa pakai masker, karena sibuk. Saya disuruh pakai rompi, kemudian memungut sampah plastik," ujarnya, Rabu (13/5/2020).

Kepala Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP Jakarta Pusat, Gatra Pratama Putra mengatakan, pihaknya hari ini mulai memberikan sanksi sosial kepada warga yang melanggar PSBB untuk memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 di wilayahnya.

Warga yang kedapatan tak memakai masker langsung didata petugas Satpol PP, lalu diberikan masker kain gratis. Apabila pelanggar tidak memiliki kartu tanda penduduk, mereka akan mengenakan rompi oranye bertuliskan 'Pelanggar PSBB' dan melakukan kerja sosial membersihkan sampah di trotoar jalan raya.

Meskipun dalam Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2020 telah disebutkan pelanggar PSBB dikenakan sanksi denda kisaran Rp100.000 - Rp250.000, namun Satpol PP Jakarta Pusat sejauh ini masih memberikan sanksi sosial.