RADAR NONSTOP - Pandemi Corona membuat pedagang kurma gigit jari. Di Tanah Abang dan Pasar Cipulir, pedagang kurma gigit jari.
Omzet penjualan mereka anjlok akibat pandemi COVID-19 dan penerapan PSBB di kawasan Jakarta. "Sepi mas, biasa omzet sehari bisa Rp 5 juta, sekarang cari 500 ribu aja susah," tegas pedagang kurma di Pasar Tanah Abang, Jakpus, Senin (27/4).
Begitu juga Indra. Pedagang di Pasar Cipulir, Jaksel. Kata dia, saat Corona untuk mendapatkan omzet Rp 200 ribu saja susah.
BERITA TERKAIT :"Biasanya di sini saya jualan bisa Rp 1 juta. Sekarang paling Rp 100 ribu doang," keluhnya.
Sementara pedagang takjil di kawasan Rawa Belong, Jakbar, para pedagang mengaku omzet turun. "Kalau dibandingkan tahun kemarin turun tapi ya lumayan dah masih laku aja kalau kolak mah," beber Ipah, pedagang takjil saat ditemui Minggu (26/4) sore.
Kata dia, selain kolak yang diburu adalah lontong oncong, mie goreng dan aneka gorengan serta es campur. "Lumayan mas buat biaya hidup," ungkap emak dua anak ini.