Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
1 Tahun Anies (Bagian 3)

Komisi B: Kinerja Anies Lamban

SOF | Kamis, 11 Oktober 2018
Komisi B: Kinerja Anies Lamban
Yuke Yurike - Net
-

RADAR NONSTOP - Janji kampanye yang disampaikan gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan pada warga Jakarta saat pilkada lalu menjadi hutang yang terus ditagih.

Program Oke Oce, parkir liar hingga pada persoalan kondisi Jakarta yang semakin semerawut, menjadi hal yang terus dipertanyakan.

Adalah anggota Komisi B DPRD DKI, Yuke Yurike yang mempersolkan lambatnya kerja gubernur yang diusung Gerindra dan PKS itu, dalam memenuhi janji kampanye yang sudah diungkapkan pada pilkada lalu.

BERITA TERKAIT :
Bursa Calon Gubernur Jakarta, Anies Mulai Dicolek PDIP
Dirayu PKS Untuk Pilkada DKI, Anies Masih Malu Katakan Iya

"Program Oke-Oce yang digembar-gemborkan, ternyata hingga kini belum maksimal. Padahal sudah 1 tahun ini berjalan, kenapa tidak juga berjalan seperti yang diharapkan," ujar politisi PDIP itu, kepada radarnonstop.co, kemarin.

Selain itu, transportasi massal masih perlu juga ada perbaikan dalam memenuhi kebutuhan warga Jakarta. Supaya, semangat Pemprov agar masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi dapat disokong dengan fasilitas tranaportasi umum yang memadai, belum lagi persoalan parkir liar yang semakin menjamur di Jakarta sekarang ini. 

“Pasca Ahok, Jakarta justru mengalami pemunduran dalam hal ketertiban. Karena banyak trotoar yang digunakan untuk berdagang," jelasnya.

Anggota  Komisi B dari fraksi Demokrat, Nawawi ikut menyikapi persoalan kebersihan Jakarta yang semakin tidak menentu.

"Petugas kebersihanya pun melempem sekarang ini. PPSU nya kurang diperhatikan sehingga membuat Jakarta kurang bersih," katanya.

Tidak hanya kondisi jalan, tapi juga bantaran kali di Jakarta mulai banyak dicemari sampah. Sementara, untuk perparkiran, Demokrat mengkritik banyaknya lahan parkir yang diserahkan pada pihak swasta.

“Kedepan harus ada perbaikan, karena masyarakat menginginkan pembangunan Jakarta bisa menyentuh segala lini,"jelasnya.