RADAR NONSTOP - Sikap arogan dan premanisme yang dilakukan PT Citra Putra Indarab (CPI) ternyata bukan yang pertama kali. Pada medio tahun 2011 lalu, sikap dan tindakan represif terhadap media juga pernah dilakukan.
Dikutip dari laman detik.com tanggal Senin (12/9/2011), PT Citra Putra Indarab yang saat itu masih berkantor di Jalan Duren Sawit 43 Blok K5, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur sempat ricuh dengan preman yang mengaku sebagai petugas keamanan penyalur tenaga kerja tersebut.
Sidak Badan Nasional Penempatan Pengawasan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di PT Citra Putra Indarab di Duren Sawit, Jakarta Timur, ricuh. Petugas BNP2TKI sempat diusir oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai petugas keamanan penyalur tenaga kerja tersebut.
BERITA TERKAIT :
Kericuhan bermula ketika BNP2TKI melakukan pendataan terhadap 83 TKI yang dikabarkan tidak juga diberangkatkan ke Arab Saudi di PT Citra Indarab.
Detik.com di lamannya mengungkapkan, di halaman kantor penyalur tiba-tiba datang sekelompok orang berbadan tegap. Salah seorang yang tiba dengan rombongan yang berjumlah 6 orang itu tiba-tiba mengertak wartawan dan juga petugas BNP2TKI untuk meninggalkan halaman kantor, termasuk menghardik Kasubdit penanganan TKI ilegal, Kombes Pol Yunarlim Munir.
"Meliput di BNP2TKI sana yang banyak kasus, bukan di sini," hardik seorang yang menggunakan kemeja biru.
"Siapa kalian?" kata seorang petugas BNP2TKI.
"Saya keamanan di sini," sahut salah seorang dari kelompok itu.
Sekelompok orang itu juga melarang wartawan merekam gambar dan meminta meninggalkan lokasi.
Menurut Yunarlim, sidak dilakukan setelah pihaknya menerima adanya laporan dari salah satu keluarga yang menjadi calon TKI di PT Citra Putra Indarab, yang dikabarkan sudah dua bulan menetap di penampungan penyalur namun tidak kunjung diberangkatkan.
"Ada yang dua bulan, ada juga yang sudah tiga bulan tidak juga berangkat," kata Yunarlim.
Menurutnya, ada 83 TKW yang akan diberangkatkan ke Arab Saudi. Rata-rata mereka sudah mengantongi paspor sebelum pemerintah mengumumkan moratorium TKI ke Arab Saudi, menyusul hukum pancung yang menimpa Ruyati beberapa waktu lalu.
"Sekarang akan kita pindahkan dulu ke BNP2TKI di Ciracas. Kita akan BAP apakah nantinya mereka akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing atau tidak. Kalau dipulangkan akan kita kembalikan dengan menggunakan uang negara," jelas Yunarlim.
BNP2TKI Temukan Indikasi Penipuan
Sementara itu, di laman tribunnews.com pada 13 September 2011, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menemukan indikasi penipuan yang dilakukan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Citra Putra Indarab terhadap 46 calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
dok tahun 2011 saat sidak BNP2TKI ke PT CPI
Para calon TKI tersebut dievakuasi dari tempat penampungan di Komplek PTB Blok K5 Nomor 37, RT 9 RW 10, Duren sawit, Jakarta Timur, Senin (12/9/2011).
Kepala Subdirektorat Pencegahan TKI Ilegal BNP2TKI, Komisaris Besar, Yunarlim Munir, menerangkan indikasi penipuan khususnya pada pemalsuan umur para calon TKI.
Yunarlim menyebut, indikasi itu terungkap saat pihaknya melakukan pemeriksaan kepada 52 calon TKI, yang kini ditampung pihaknya di Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI), Jalan Penganten Ali, Ciracas, Jakarta Timur.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kata Yunarlim, sudah didapati dua perempuan calon TKI yang di bawah umur, namun di dokumen yang ada tidak sesuai dengan umur mereka sebenarnya.
"Kita akan lanjutkan pemeriksaan ini. Termasuk menggali unsur pidananya," ujar Yunarlim.
Janji pemberangkatan para TKI, yang sudah berbulan berada di penampungan juga tak kunjung terealisasi. Saat inspeksi, BNP2TKI menemukan 83 perempuan calon TKI. Dari jumlah itu, sebanyak 46 orang minta dipulangkan ke daerah asalnya. Sedangkan sisanya kukuh mau berangkat.
Inspeksi dilakukan setelah pihak BNP2TKI mendapat laporan dari seorang keluarga calon TKI. Yunarlim mengatakan para calon TKI yang akan diberangkatkan ke Arab Saudi tidak memiliki Kartu Tanda Kerja di Luar Negeri (KTKLN) dari BNP2TKI.
"Tapi tetap saja dijanjikan oleh pihak perusahaan. Mereka menipu para calon TKI," kata dia.
Yunarlim mengaku menyesalkan pihak PT Citra Putra Indarab yang tidak bisa diajak bicara dan berdialog saat mereka melakukan inspeksi mendadak ke asrama penampungan mereka di Durensawit kemarin. Bahkan saat itu, pihak perusahaan justru mengerahkan preman untuk mengusir petugas BNP2TKI yang datang bersama para wartawan.
Dalam catatannya, rata-rata para TKI berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.
"Di penampungan kami, mereka dalam keadaan sehat. Bisa tertawa lepas. Tidak seperti sebelumnya saat berada di penampungan mereka," ujar Yunarlim.
Sebelumnya diberitakan, PT CPI di Jalan Cekrok, Jatisampurna, Bekasi juga melalukan tindakan serupa terhadap wartawan yang hendak meliput di perusahaan penyalur tenaga kerja tersebut.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak PT Citra Putra Indarab belum memberikan tanggapan apapun.