Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Macet Jakarta Turun Terus, Anies Yakin Keluar Dari 10 Besar 

NS/RN | Rabu, 19 Februari 2020
Macet Jakarta Turun Terus, Anies Yakin Keluar Dari 10 Besar 
-

RADAR NONSTOP - Kemacetan di DKi Jakarta turun. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap macet ibukota keluar dari 10 besar.

Turunya kemacetan berdasarkan indeks kemacetan yang dikeluarkan oleh situs penyedia informasi kemacetan kota dunia, Tomtom.

Dalam indeks yang dikeluarkan Tomtom, peringkat kemacetan Jakarta turun peringkat, yang semulanya dari nomor 7 pada tahun 2018, menjadi nomor 10 pada 2019. Anies lewat akun Instagram-nya, @aniesbaswedan mengucapkan rasa syukurnya.

BERITA TERKAIT :
Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Jakarta Masih Ibu Kota, IKN Masih Berantakan?

"Alhamdulillah, kita kembali turun 3 peringkat, sesudah turun dari peringkat 4 di 2017 ke peringkat 7 di 2018 dan sekarang peringkat 10 di 2019. Kita berharap terus turun hingga keluar dari 10 besar kota termacet dunia," tulis Anies pada keterangan unggahannya, Selasa (19/2/2020).

Anies mengunggah kembali foto dari PT MRT yang disertai ucapan terima kasih. "Terima kasih masyarakat, tingkat kemacetan Jakarta telah berkurang," tulis akun Instagram @mrtjakarta, yang dinukil Anies di akunnya.

Alhamdulillah, kita kembali turun 3 peringkat, sesudah turun dari peringkat 4 di 2017 ke peringkat 7 di 2018 dan sekarang peringkat 10 di 2019. Kita berharap terus turun hingga keluar dari 10 besar kota termacet dunia.⁣ ⁣ 

Dari @mrtjkt⁣⁣ · · · ⁣⁣ ‪Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berkontribusi membuat peringkat kemacetan di Jakarta turun pada tahun 2019.‬ Mari kita #UbahJakarta dengan menggunakan transportasi publik, agar tiap tahunnya peringkat kemacetan di Jakarta terus turun.‬ Apakah kamu salah satunya?⁣⁣ ⁣⁣ #MRTJakarta‬⁣⁣ #JakLingko

Meski mengklaim kemacetan di Jakarta telah berkurang karena turun peringkat. Namun jika dibandingkan dengan 2018, tingkat kemacetan di Jakarta tidak berkurang, yakni masih mencapai 53 persen dan tidak mengalami perubahan sampai 2019.

Perubahan tingkatan kemacetan kota Jakarta yang menurun menjadi peringkat 10 dikarenakan masuknya beberapa kota-kota lain, yakni Bengaluru dari India, Manila dari Filipina dan Pune dari India.

Pada indeks Tomtom, Bengaluru yang baru masuk di tahun ini langsung menduduki peringkat pertama dengan tingkat kemacetan 71 persen. Begitu juga Manila yang memiliki tingkat kemacetan 71 persen, menduduki peringkat dua.

Kemudian, kota Pune sendiri yang juga baru masuk langsung mendapat predikat kota termacet kelima di dunia dengan tingkat kemacetan 59 persen.