RADAR NONSTOP - Petani Aceh tetap bersemangat membudidayakan bawang putih, meski pernah tertipu oleh oknum penyedia benih palsu dan gagal panen. Perhatian Kementerian Pertanian mendorong petani di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Leues untuk kembali mengembangkan komoditas tersebut.
"Sekarang kami benar-benar paham serta bisa membedakan, mana benih asli dan mana palsu, setelah mendapat penjelasan langsung dari Pak Direktur Sayuran," ujar Ketua Kelompok Tani Mutik Desa Panji Mulia, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Sugeng, beberapa waktu lalu.
Kejadian nahas itu berlangsung pada 2016. Sugeng dan rekan-rekannya mengembangkan bawang putih seluas 27 hektare menggunakan benih palsu.
BERITA TERKAIT :Dua tahun berselang, petani Bener Meriah kembali mencoba membudidayakan bawang putih seluas 10 hektare. Hasilnya sama, tanaman tak kunjung berumbi setelah ditanam lebih dari lima bulan.
"Kami memang sempat kecewa. Tapi, kejadian yang lalu biar jadi pelajaran kami," ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Bener Meriah, Sudarman, menerangkan, potensi lahan sayuran dataran tinggi di wilayahnya lebih dari 8.000 hektare. Sekitar 2.000 hektare di ketinggian 800-2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), telah ditanami kentang. "Lahan-lahan tersebut, sangat potensial ditanami bawang putih," katanya.
Soal kasus gagal panen, dia mengklaim, bakal mengusut dan memberikan benih yang asli oleh penyedia. "Petani akan dibantu dengan sarana produksi lainnya, seperti mulsa dari Pemprov," tuntasnya.