RADAR NONSTOP- Dampak banjir yang mengakibatkan sebagian wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) beberapa hari lalu rupanya menimbulkan kerusakan. Akibat musibah itu tidak sedikit bangunan irigasi rusak parah.
Informasinya, terdapat sembilan titik tanggul sungai di Tangsel jebol akibat derasnya aliran air. Dari sembilan titik diketahui kewenangan pekerjaannya ada di instansi pusat dan daerah.
Sembilan titik tanggul jebol tersebut terdapat empat titik yang harus ditangani pusat, diantaranya ada di Villa Mutiara, Villa Pamulang, Graha Mas, dan Permata Pamulang.
BERITA TERKAIT :Sedangkan lima titik di Kampung Bulak, Maharta, Nerada, Pondok Pucung, Puri dan Bintaro Indah, menjadi tanggung jawab pekerjaan Dinas PU Tangsel.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel, Aries Kurniawan melalui keterangan tertulisnya menyampaikan, pihaknya langsung melakukan penanganan untuk memperbaiki tanggul jebol akibat dampak banjir.
Menurut Aris, langkah pertama yang dilakukan Dinas PU untuk perbaikan tanggul jebol, pihaknya membersihkan puing-puing dan melaksanakan pekerjaan struktur.
"Tim PU sudah melakukan survey,dan kami akan merencanakan gambar serta Rancangan Anggaran Biaya (RAB) nya," terang Arus Kurniawan seperti keterangan tertulis yang diterima Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Rabu (8/1/2020).
Terkait soal anggaran untuk perbaikan tanggul jebol tersebut, Kepala Dinas PU yang baru diangkat secara resmi pada Selasa (7/1/2020) kemarin, merincikan akan menggunakan anggaran murni 2020.
Dengan penggunaan anggaran murni tahun 2020, pihaknya akan melakukan pergeseran anggaran pemeliharan untuk tanggap darurat pasca banjir.
"Untuk turap yang menjadi kewenangan pusat, pihak PU melakukan koordinasi untuk perbaikan 9 titik tanggul atau turap sungai yang jebol. Untuk anggaran yang dibutuhkan sedang dihitung, dan ini akan diprioritaskan pada tanggul dan turap sungai yang jebol,"jelasnya.
Dilain sisi, Aris menegaskan, dalam fase tanggap darurat kali ini Dinas PU memasang sandbag, cerucuk bambu dan bronjong pada tanggul atau turap yang jebol.
Pemasangan itu dilakukannya dengan melakukan koordinasi dengan pusat Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) terkait sungai besar Kali Angke, Kali Cisadane dan Kali Pesanggrahan.
Selain melakukan perbaikan tanggul, Dinas PU akan melakukan normalisasi pada daerah aliran sungai (DAS) Kali Ciputat, Serua, Cantiga, dan Cibenda.
"Untuk sementara ini normalisasi terkendala akses masuk alat berat. Karena di sepanjang sungai sudah ada rumah-rumah warga atau penduduk. Normalisasi dilakukan pada anggaran APBD 2020, dan akan dilanjutkan pada APBD 2021,"beber Aris Kurniawan.