Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Genjot Ekspor

Kementan Ingin Nanas Badau Disebarluaskan dan Disertifikasi

Zaber Lubis | Kamis, 27 September 2018
Kementan Ingin Nanas Badau Disebarluaskan dan Disertifikasi
-

RADAR NONSTOP - Pemerintah Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, diminta segera mendaftarkan nanas Badau, agar dapat dibudidayakan di luar daerah. Dengan begitu, bisa didistribusikan ke daerah lain dan diekspor.

"Kami meminta Dinas Pertanian Kabupaten Belitung untuk berkoordinasi dengan BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih) Provinsi Bangka Belitung dan Direktorat Perbenihan Hortikultura, untuk segera melakukan perdaftarkan varietas, agar dapat dikembangkan di luar daerah," ujar Direktur Buah dan Florikultura Ditjen Hortikultura Kementan, Sarwo Edhy.

"Ke depan, diharapkan menjadi produk unggulan untuk komoditas ekspor mancanegara," imbuh dia. Langkah tersebut, sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

BERITA TERKAIT :
Sunatan Cucu Hingga Biduan Pakai Duit Suap, Siapa Keluarga Eks Kementan SYL Yang Bakal Jadi Tersangka? 
Keseret Kasus Suap Eks Mentan SYL, Nayunda Naik Daun Dan Makin Beken?

Sebagai informasi, Desa Badau, Kecamatan Badau, Pulau Belitung, merupakan daerah penghasil nanas. Ciri khasnya, berasa manis dan dagingnya cenderung kering.

Selama ini, nanas Badau baru dipasarkan secara lokal serta umumnya dikonsumsi segar sekaligus digunakan sebagai bahan masakan tradisional. Harganya cukup kompetitif.

"Di tingkat petani berkisar Rp6.000-Rp7.000 per buah untuk ukuran standar. Sedangkan untuk ukuran besar dapat mencapai Rp8.000 per buah. Adapun harga di pasar berkisar antara Rp10 ribu-Rp12 ribu per buah," ujar Kepala Bidang Produksi Pangan dan Hortikultura Belitung, Teni.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Belitung, produksi nanas menurun dalam dua tahun terakhir. Faktornya, kemarau basah pada 2016 dan di 2017. Diperkirakan produksi pada 2018 meningkat, karena kondisi iklim mendukung.

"Saat ini petani cenderung bergairah dalam budi daya nanas varietas Badau ini, karena harganya cukup bagus. Para petani berharap, pemerintah dapat mendukung pasca panen untuk industri olahannya," ucapnya.

Pernah ada kunjungan lapangan dari Jepang, sebelum berinvestasi. Tim tersebut membawa sampel nanas untuk penelitian dan pengkajian. "Semoga dalam waktu dekat (investasi) dapat terealisasi," pungkas Kasub Bidang Produksi Pangan dan Hortikultura, Evi.

Kabupaten Belitung juga memiliki potensi buah lainnya, selain nanas. Di antranya, durian, buah naga, jambu kristal, jeruk kunci, pisang empat puluh hari, pisang lantai, dan manggis kipas.