RADAR NONSTOP - Masih tepatkah pepatah orang tua jaman dulu. Sahabat atau teman sejati akan terlihat saat kita sedang susah. Lalu dimana PKS yang mengaku sebagai pengusung dan pendukung Anies ketika Anies diserang?
Kenapa partai besutan Shohibul Umam ini lincah dan nyaring berbunyi saat bicara kursi bekas Sandiaga Uno, tapi melempem dan tidak tampil ke depan ketika Anies didegradasi oleh lawan - lawan politiknya dari berbagai penjuru angin.
“Masa cuma modal curiga doang lalu ingin menempati kursi empuk DKI 2,” keluh Ketua Forum Diskusi Jurnalis Jakarta (FDJJ) Ahmad JL menanggapi statemen salah satu politisi PKS soal serangan terhadap Anies yang belakangan makin massif dilakukan.
BERITA TERKAIT :Didorong PKS Jadi Gubernur Jakarta, Mardani & Sohibul Serta Khoirudin Kurang Dikenal?
Imam Budi Hartono Sudah Pamer Baliho, Calon Wali Kota Depok Ngeri Lawan PKS
Mestinya, tambah Ahmad, jika PKS benar - benar menginginkan kursi bekas Sandiaga Uno itu, harus berani tampil kedepan. Pasang badan buat Anies, jangan dibiarkan sendirian.
“Apa iya harus jadi (Wagub) baru PKS mau gerak, mestinya dari sekarang dong, masa iya PKS nggak punya power untuk membela Anies,” tanya Ahmad.
Diketahui, saat ini serangan terhadap Anies Baswedan berjalan begitu sistematis dan massiif. Segala tindakan dan keputusannya tidak ada yang terluput dari serangan buzzer, mulai dari soal anggaran hingga penggusuran.
