Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Tim Densus Anti Teror Amankan Warga Sukoharjo Dan Solo

Burhani | Selasa, 19 November 2019
Tim Densus Anti Teror Amankan Warga Sukoharjo Dan Solo
-

RADAR NONSTOP- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri dikabarkan amankan  menangkap terduga teroris di Sukoharjo, tepatnya Dusun Jatiarum, RT 02 RW 11, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto.

Informasi dari lokasi kejadian penangkapan pria berinisial Im di Jatiarum, RT 02 RW 11, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sujoharjo, Jawa Tengah ini belum diketahui terkait kasus apa. 

Keterangan dari Ketua RT 02 Ahmad Sutrisna, menyebut penangkap tersebut terjadi  pada Minggu 17 November atau sesudah sholat Isya. Diketahui Im usai pulang dari masjid. sehari-hari Im berjualan di pasar. 

BERITA TERKAIT :
2023, Gak Ada Serangan Bom Tapi Konten Radikalisme Tembus 2.670 
Boy Rafli: Lawan Terorisme Lewat Dialog Kebangsaan di Warung

"Kejadian tadi malam. Usai sholat Isya, langsung dibawa petugas pakai mobil Inova," jelasnya kepada awak media. Kemarin, Senin (18/11/2019).

Bukan hanya di Sukoharjo saja, tim Densus juga melakukan penggeledahan di tiga lokasi di wilayah Solo. Tepatnya di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari dan Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon.

Densus juga melakukan penggeledahan di RT 004/RW 018 Nusukan, milik mertua JD, pria yang diamankan sebelumnya. Namun belum diketahui dimana JD diamankan petugas. 

Keterangan dari Bambang Sujono, ketua RT setempat, petugas melakukan penggeledahan dan menyita surat-surat dan handphone milik JD. 

"Petugas sepertinya membawa surat-surat dan handphone dari rumahnya," jelasnya. 

Ditambahkan Bambang, JD sudah 4 tahun tinggal bersama mertuanya. Sedangkan JD berasal dari Jawa Timur. Kesehariannya JD bekerja sebagia sales makanan dari Surabaya. Dan memang jarang terlihat di rumah. Kalaupun ada di rumah jarang berinteraksi. 

"Keseharian memang orangnya tertutup, tapi masih mau bergaul dengan warga. Masih mau ikut ronda," pungkasnya.