Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Sikapi Kekisruhan Antar Ormas, Anggota DPRD: Mari Kita Ikrarkan Kota Bekasi, Kota Yang Ihsan

YUD | Minggu, 17 November 2019
Sikapi Kekisruhan Antar Ormas, Anggota DPRD: Mari Kita Ikrarkan Kota Bekasi, Kota Yang Ihsan
Nuryadi Dermawan Anggota DPRD Kota Bekasi
-

RADAR NONSTOP - Menyikapi kekisruhan yang terjadi Sabtu (17/11) malam, antar Ormas, Nuryadi Darmawan, Anggota DPRD Kota Bekasi menegaskan, nilai-nilai Pancasila belum berhasil dibumikan di Kota Bekasi.

"Sudah, bukan lagi waktunya kita berdebat, saling merasa jago, saling merasa hebat satu Ormas dengan Ormas yang lain. Dan ini adalah tanggungjawab kita semua. DPRD dan Kepala Daerah khususnya elemen masyarakat. Mari kita ikrarkan Kota Bekasi ini adalah Kota yang Ihsan," papar Nung - sapaan akrabnya kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Minggu (18/11).

Baru saja kemarin, lanjut Sekretaris Komisi III tersebut, kita kisruh terkait dengan lahan parkir, terkait dengan retribusi.

"Sekarang muncul lagi, baru tadi malam, ada kesalahpahaman, ada miskomunikasi, ada dua Ormas besar berselisih paham, saya pikir sudah saatnya kita duduk bareng," ujarnya.

"Walikota, DPRD, elemen masyarakat coba diundang. Ini kan terjadi pemicunya adalah ketidakpuasan. Dan tidak diberikan ruang, Ormas-ormas ini dalam menyampaikan aspirasinya. Saya harap Kepala Daerah dan DPRD dapat bekerjasama, sehingga hal-hal seperti ini tidak lagi terjadi di Kota Bekasi," imbuhnya.

Disinggung soal langkah-langkah apa yang akan dilakukan pihak DPRD, Nung menjawab, tadi pagi dirinya mencoba berkomunikasi dengan Walikota Bekasi, dengan teman-teman di DPRD, dengan teman-teman di Pemuda Pancasila, bahkan kasus tadi malam sudah masuk ke Polda. Sebenarnya pihaknya tidak menginginkan Kota Bekasi dicap sebagai Kota Premanisme.

"Tapi kalau begini terus akhirnya orang akan mengecap kita kalau Kota Bekasi ini adalah Kota Preman. Saya akan mengajukan permintaan kepada Pimpinan DPRD untuk segera mengundang Kepala Daerah, para SKPD, Lurah, Camat, kita adakan semacam Rapat Konsolidasi dan Komunikasi supaya bisa bersinergi. Kalau perlu seperti Musyawarah besar, dengan para Ormas, Stakeholder yang ada," tegasnya.

Disinggung soal adanya salah satu oknum Pamong Abdi Negara yang melakukan sebuah ancaman terhadap salah seorang jurnalis, politisi asal Fraksi PDI Perjuangan ini dengan tegas mengatakan itu sangat tidak pantas.

"Makanya ini (Eksekutif - Legislatif) harus duduk bersama supaya mengerti tupoksi masing-masing. Jangan tambah menyulut masalah karena kita sudah banyak masalah. Hal-hal yang kita anggap sepele jangan memperuncing lagi, menjadikan Multi Problem. Ketika dikonfirmasi malah ngancam. Ya saya menyesalkan sikap seorang Lurah seperti itu. Kalau memang betul berangkat ke China apa salahnya sih kasih penjelasan, menggunakan anggaran apa, ini kenapa, gitu loh. Kalau kooperatif kan sama-sama enak, toh awak media mitra kita juga. Jika bersikap seperti itu akan menimbulkan rasa curiga teman-teman media terhadap apa yang dilakukan," imbuhnya.

Nung pun berharap, masalah kekisruhan yang terjadi selama ini harus dibawa ke rapat Bamus nanti.

"Undang semua Fraksi, Walikota beserta rekan-rekannya, perwakilan Ormas. Harapan kita sebagai Wakil Rakyat, ke 50 Anggota Dewan ini kan sebagai implementasi diawali karena dipilih dan dipercaya. Bagaimana, kalau di Nasional kan terkenal radikalis, kalau di daerah itu cara-cara yang bisa dibilang Premanisme. Sebenarnya arogansi Kekuasaan itu juga bisa dibilang Premanisme. Nah, Walikota jangan arogan, teman-teman Ormas jangan Ego Sentris, Anggota Dewan juga jangan terbloking dengan area-area yang semestinya kita harus kompak. Intinya saling menjaga tali silaturahmi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT :
Dosen Ngaku Korban Konten Porno Nagdu Ke PWI Kota Bekasi 
Ogah Hadir HUT Golkar, Darah Uu Gak 100 Persen Beringin Dan Gak Serius Maju Jadi Wali Kota Bekasi