Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

PKS Plototin Renstra Jaksa Agung

Ninding Yulius | Rabu, 13 November 2019
PKS Plototin Renstra Jaksa Agung
Dimyati Natakusumah/net
-

RADAR NONSTOP-Anggota komisi III DPR RI dari Fraksi PKS asal Kabupaten Lebak-Pandeglang, H.A.Dimyati Natakusumah menekankan 5 point terhadap Rencana Strategis (Renstra) Kejaksaan Agung (Kejagung).

Menurut mantan Bupati Pandeglang dua periode ini, lima point yang ditekankan  terhadap beberapa hal yang kemungkinan besar menjadi Renstra Jaksa Agung (Kejaksaan).

Diantaranya, Perubahan paradigma penanganan perkara,  Perbaikan sistem pemberantasan korupsi, Peningkatan profesionalitas SDM, Penyelamatan aset, Pemanfaatan sarana informasi dan teknologi.

BERITA TERKAIT :
Jadi Caleg DPR Gagal, Ahmad Ali Cari Hoki Maju Pilkada Sulteng 
Banjir Jakarta Gak Ada Obatnya, Butuh Gubernur Radikal Atau 1/2 Gila

"Lima point itu saya kita tekankan pada Kejaksaan Agung RI dalam Renstranya." kata kader PKS dari Dapil I Banten ini saat dihubungi wartawan, Rabu (13/11/2019).

Diketahui Jaksa Agung, ST Burhanuddin melakukan rapat kerja perdana dengan Komisi III DPR RI. Dalam rapat perdana ini, Burhanuddin memaparkan 8 fokus dirinya sebagai Jaksa Agung.

"Pertama, penanganan suatu perkara tidak hanya sekedar mempidanakan perilaku dan mengembalikan kerugian negara, namun juga harus dapat memberikan solusi perbaikan sistem agar tidak terulang lagi," kata Burhanuddin mengawali pemaparannya di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (7/11) lalu.

Di hadapan Ketua Komisi III, Herman Hery, Burhanuddin mengatakan menginstruksikan para Kepala Kejaksaan Tinggi untuk mengawasi peraturan daerah (perda) yang menghambat investasi. Dia pun menyinggung aset yang digunakan sesuai dengan peruntukannya.

"Kedua, terhadap beberapa perda yang menghambat perizinan investasi maka saya telah menginstruksikan kepada para Kajati untuk memonitor keberadaan perda-perda tersebut," ujar Burhanuddin.