RADAR NONSTOP - Petani Pulau Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, berencana mengekspor nanas Kundur ke Singapura, Oktober-November 2018. Ekspor dilakukan setelah diterjunkannya Tim Pakar Pendampingan Wilayah Perbatasan Kementerian Pertanian, April 2017.
PT Alamanda bakal bertanggung jawab terhadap distribusi dan pemasaran di Singapura. Korporasi ini, pun akan memandu para petani nanas, agar produknya memenuhi standar mutu dan kualitas pasar Singapura, selain manajemen tanam untuk menjaga kontinuitas pasokan.
"Populasi tanaman sudah kami hitung. Luasan pertanaman dinilai sangat cukup yang mencapai lebih dari 100 hektare. Malah, inginnya kami bisa kirim per minggu 20 ton," ujar perwakilan PT Alamanda Sejati Utama, Deni, Rabu (25/9/2018).
BERITA TERKAIT :Saat ini, sambung dia, kesanggupan petani hanya 20 ton per dua pekan. "Kami berharap, tidak hanya nanas yang akan diekspor. Namun, juga akan menjajaki untuk ekpor pisang mas, karena di sini juga sangat potensial," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Karimun, Muhammad Affan, mengucapkan, Kundur merupakan sentra penghasil komoditas buah-buahan andalan. Nanas, pisang, durian, dan rambutan, contohnya.
“Ini merupakan potensi yang luar biasa untuk menjadikan Kundur sebagai salah satu daerah penghasil devisa negara, daerah penyuplai buah-buahan ke Malaysia dan Singapura," katanya.
Direktur Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Ditjen Hortikultura, Yasid Taufik, menambahkan, ekspor tersebut merupakan keberhasilan Program Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor (LPBE) di daerah perbatasan.
"Selama ini, pemasaran buah-buahan dari Kundur berasal dari Batam. Melalui inisiasi program LPBE, ekspor nanas dan pisang akan langsung dari Kundur Karimun-Singapura," ungkapnya.
Dirinya berharap, kontinuitas kerja sama, produksi, dan ekspor terjaga. "Koperasi juga harus mampu menjadi eksportir mandiri, sehingga harga yang diterima petani bisa lebih tinggi dari sekarang," tutup Yasid.