Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Belasan Siswa SMK Di Pandeglang Dianiaya Saat PKL

Syam | Rabu, 06 November 2019
Belasan Siswa SMK Di Pandeglang Dianiaya Saat PKL
belasan siswa smk 3 yang bebas dari kekerasan saat menjalankan tugas PKL
-

RADAR NONSTOP- Sebanyak 15 siswa SMK Negeri 3 Pandeglang mengalami nasib tragis. Mereka dianiaya saat melaksanakan Peraktek Kerja Lapangan atau PKL sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di kapal nelayan.

Kejadian itu bermula saat para siswa PKL berangkat dari Pelabuhan Perikanan di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati menggunakan kapal untuk mencari ikan hingga Perairan Papua.

Bukan mendapat pengalaman, ke 15 Siswa itu malah mengaku mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari ABK kapal senior. Mereka kerap di siksa dan di perlakukan semena-mena.

BERITA TERKAIT :
Warga Parkir Di Mini Maret Bintaro Gak Bayar Dianiaya, Jukir Biadab Jangan Sampai Lolos
Terbongkar Mafia Tanah di Pandeglang, Modus AJB Palsu Bisa Raup 1,1 Miliar Hingga Modal Pilkades

"Saya dan teman teman sering mendapat tekanan dan penganiayaan fisik dari kru kapal bahkan ada yang mengalami luka, diikat pakai tali," kata Agung Gumelar, salah seorang siswa yang ikut PKL, Rabu (6/11/2019).

Beruntung Agung dan ke 14 rekannya berhasil kabur, saat kapal bersandar di Timika, Papua Barat dan mendapat perlindungan dari Relawan, TNI dan Polisi.

"Saat kapal bersandar, kami beralasan akan membeli kebutuhan sehari-hari di kapai, tetapi tidak balik lagi ke kapal," lanjutnya.

Sementara salah satu orang tua Siswa, Asep Komarudin mengaku kaget usai mendapat kabar penganiayaan itu dari anaknya yang juga mengikuti PKL. Bahkan, anaknya yang bernama Eli Suhari itu, mengaku tidak kuat melanjutkan PKL.

"Anak saya dan teman temannya sudah tak tahan karena sering dianiaya oleh kru kapal penangkap ikan. Bahkan makan saja, sering di kasih nasi sisa," katanya.

Sementara Kepala Sekolah SMK Negri 3 Pandeglang, Ir. Susila membenarkan insiden itu. Saat mendengar para siswa sudah kabur, pihak sekolah langsung membelikan tiket pesawat menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

"Anaknya semua sudah ada di rumah (Masing-masing). Alhamdulilah sehat walafiat, mereka naik pesawat terbang. Kita jemput ke bandara, sampai magrib sudah ada di SMK 3, kita serah terima dengan keluarganya," katanya.