Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Air Laut Sampai Monas, Ini Kata Anies Soal Jakarta 'Tenggelam'

NS/RN/CR | Rabu, 16 Oktober 2019
Air Laut Sampai Monas, Ini Kata Anies Soal Jakarta 'Tenggelam'
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Jakarta terancam tenggelam. Sebab, air laut sudah masuk ke kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Hasil kajian Kementerian ESDM melalui Badan Geologi menyebutkan, kalau penurunan air tanah di ibukota sudah semakin parah.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menerangkan pihaknya melalui Badan Geologi sudah melakukan kajian terkait penurunan permukaan tanah. Tercatat hingga 2013 permukaan tanah di Jakarta sudah turun 40 meter dari asalnya, khususnya di Jakarta bagian utara.

BERITA TERKAIT :
Libur Nataru, Yang Bokek Ke Monas Dan Ragunan, Kalau Banyak Duit Jalan-Jalan Di Bandung
Ngakunya Agar Lebih Hijau, Ibukota Pindah Kenapa Monas Dibikin Proyek 100 M 

Dampak yang sudah jelas terlihat adalah wilayah di pesisir Jakarta Utara. Air laut sudah masuk dan mengurangi batas wilayah di Jakarta Utara.

Masuknya air laut ke wilayah Jakarta sudah menimbulkan intrusi atau masuknya air laut ke pori-pori batuan yang mencemarkan air tanah. Menurut catatan Badan Geologi, intrusi air laut sudah mencapai wilayah Monas bagian utara.

Bahkan, kata Jonan, intrusi air lautnya sudah sampai Monas area utara. Jika ini didiamkan intrusi air laut bisa makin parah dan ekologi lingkungannya makin banyak.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku Jakarta sudah menerima penelitian soal turunnya tanah di Jakarta dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).

Tim peneliti dari JICA menurut Anies, tanah yang turun itu berada di kawasan yang belum terjangkau pipa air minum.

"Tempat yang belum ada pipa air minum, penurunan tanahnya berjalan terus. Tapi, daerah yang sudah air pipanya, penurunan terhenti," ucap Anies di Balaikota, Selasa (15/10).

Anies menarik kesimpulan pentingnya perluasan pipa air minum. Tindakan itu harus segera dilakukan Pemprov DKI.

"Jadi dari data itu terlihat makin cepat melakukan pipanisasi atas air minum, menyebabkan penurunan tanah bisa dicegah untuk berjalan lebih jauh. Jelas sekali (korelasi) dari temuan itu," ujar Anies.

Program perluasan jaringan pipa air minum bisa gampang dilakukan jika ada pengambilan pengelolaan air minum dari swasta. Kebijakan itu masih dalam proses pembahasan antara PAM Jaya dengan Aetra dan PALYJA.

"Karenanya kita berkepentingan mempercepat persoalan tata kelola air ini supaya bisa mencegah penurunan permukaan tanah sekaligus memastikan setiap warga mendapatkan air bersih untuk bisa diminum," kata Anies.