RADAR NONSTOP - Ketua Umum Partai Gerindra tak menunggu lama untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat (11/10).
Begitu tiba di Istana Pukul 15.16 WIB, Prabowo yang mengenakan baju safari warna putih langsung diajak Menteri Sekretaris Negara Pratikno, ke ruang pertemuan di mana Jokowi sudah menunggunya.
Pantauan jpnn.com di lapangan, kedua tokoh yang bersaing cukup keras di Pilpres 2019 lalu, tampak semringah dalam pertemuan kali ini.
BERITA TERKAIT :Keduanya saling melempar senyum lebar.
Saat keduanya bersalaman, Prabowo juga tampak menggenggam erat tangan Presiden ketujuh RI yang dalam dua kali Pilpres (2014 dan 2019) gagal dia tumbangkan.
Awak media tidak diberi banyak waktu untuk mengabadikan pertemuan itu. Setelah sekitar 2 menit memgambil gambar, para jurnalis diminta meninggalkan ruang pertemuan.
Tinggallah Jokowi dan Prabowo saja di ruangan tersebut, bicara empat mata.
Saat memberikan keterangan pers bersama, Prabowo mengatakan berbicara banyak hal dengan bekas rivalnya di Pilpres 2019 itu terkait banyak masalah. Yakni ekonomi, kondisi politik dan keamanan hingga pemindahan ibu kota negara.
Menurut Prabowo, dia juga menegaskan kembali bagaimana sikap partainya mengutamakan kepentingan besar, yakni urusan bangsa dan negara.
"Kita bertarung secara politik, begitu selesai, kepentingan nasional yang utama. Saya berpendapat, kita harus bersatu. Jadi saya sampaikan ke beliau, apabila kami diperlukan, kami siap untuk membantu, itu pun sudah saya sampaikan di MRT waktu itu," ucap Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus ini juga meyakinkan bahwa Gerindra akan memberikan gagasan optimitis untuk membantu pemerintah mewujudkan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
"Kalau kami diperlukan, kami siap. Kami akan memberi gagasan yang optimis. Kami yakin Indonesia bisa tumbuh double digit. Kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat," tegasnya.
Diketahui, Partai Gerindra dikabarkan akan mendapat jatah tiga menteri dalam kabinet Jokowi - Amin.