Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Banyak Warga Rumahnya Tak Layak, Pemkot Tangsel Lebih Pilih Modalin Bank BJB 10 M?

Kibo | Sabtu, 14 September 2019
 Banyak Warga Rumahnya Tak Layak, Pemkot Tangsel Lebih Pilih Modalin Bank BJB 10 M?
-

RADAR NONSTOP- Pengalokasian APBD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk penyertaan modal sebesar 10 milyar kepada Bank BJB menimbulkan kesan ironis. Pasalnya, masih banyak warga Tangsel yang hingga kini belum mendapat perhatian khusus Pemerintah Kota.

Salah satu contoh, dari pantauan Radarnonstop.co, ada enam warga Kampung PTPN 8 Rt 12/04, Kelurahan Cilenggang, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tinggal rumah yang sangat tidak layak huni.

Enam warga tersebut yakni Fatimah (75), Osin Bin Sana (45), Siti Sofiah (75), Suryalani (45), Ujang Nanang (40) dan Muhidin (48).

BERITA TERKAIT :
Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk 
Gandeng Komunitas Mini 4WD, Bank DKI Dorong Transaksi Non Tunai

Salah seorang dari ke enam warga mengatakan, bahwa rumahnya pernah disurvey untuk diajukan dalam program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Pemkot Tangsel, namun hingga kini belum ada realisasi.

"Saya pernah disurvey dan kalau tidak salah setahun lalu saya mengajukannya, tapi sampai sekarang rumah masih begini. Sedikit-dikit rumah ini diperbaiki sendiri oleh anak-anak saya, itu banyak genteng yang bocor," terang Fatimah, Sabtu (14/9/2019).

Fatimah tinggal bersama anak dan menantunya dirumah yang memiliki tembok hanya separuh terbuat dari anyaman bambu, dengan atap rumah yang terlihat sangat rapuh, ditambah dengan lantai yang hanya dilumuri tanah liat dan air semen.

Sulaiman, ketua RT setempat membenarkan enam warganya pernah mengajukan program perbaikan RTLH setahun lalu. Dirinya berharap warga kami yang pernah mengajukan RTLH dapat segera menerima bantuan," jelasnya.

Diketahui, Pemkot Tangsel) mengalokasikan anggaran dalam bentuk penyertaan modal sebesar 9,99 milyar kepada perseroan terbatas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB).

Seperti diungkapkan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangsel Warman, bahwa rencana penyertaan modal ini sudah ada sejak tahun 2015 lalu, namun baru tahun 2018 rencana tersebut kembali disusun, dan di tahun ini naskah akademik Raperda nya tengah digodok di bagian hukum Sekertariat Daerah Pemkot Tangsel.

“Penyertaan pada Bank BJB ini bukan penawaran kita, tetapi diberikan tanpa pemesanan, dan itu penyertaan modal itu, kan istilanya untuk keterikatan kita yang selama ini. Pemkot Tangsel bersama-sama pemda yang lain menjadi peserta penyertaan modal di BJB,“ katanya, saat ditemui diruangannya, di kantor BPKAD, di Pusat Penerintahan Kota Tangsel Gedung I lantai 6, Jalan Maruga Raya, Ciputat, Jum’at (6/9/2019).

Senada, manager oprasional Bank BJB kantor cabang Kota Tangsel Angga Permana mengungkapkan, bahwa rencana penyertaan modal itu merupakan ekpansi bisnis dari Bank BJB.

“Karena kita untuk ekspansk bisnis, selain kita menggrab dari dana yang pihak ketiga kita juga sebagai perseroan terbatas dimungkinkan untuk menshare sahamnya ke publik. Dari situ harapannya ada setoran dana ke kita, dalam hal ini, kita menawarkan ke pemerintah daerah, itu nanti akan digunakan sebagai penguatan modal sendiri bagi BJB,” terangnya, diakntor Bank BJB Cabang Tangsel, Jalan Letnan Seotopo BSD City, Serpong, Rabu (11/9/2019).

Dia juga menjelaskan, bahwa bentuk pemyertaan modal itu direalisasikan dalam bentuk sekitar 5 juta 2 ribu lembar saham, dimana harga perlembar sahammnya ialah 1900 rupiah, dengan jumlah total alokasi anggaran sekitar 10 milyar.Sulaiman.

 

#Tangsel   #Bank   #Layak