RADAR NONSTOP - Jabatan itu memang nikmat. Apalagi jika menjadi orang nomor 1.
Di Kebon Sirih kini banyak timbul pertanyaan siapakah calon Ketua DPRD DKI Jakarta. PDIP sebagai peraih kursi terbanyak di ibukota belum membuka siapa calon Kebon Sirih-1.
Apakah tetap pada Pras sapaan akrab Prasetyo Edi Marsudi atau beralih ke Gembong Warsono. Pras saat ini sudah kalah 1-0 dengan Gembong.
BERITA TERKAIT :Mimpi politisi yang hobi balapan itu untuk menjadi Ketua DPD PDIP DKI Jakarta terkubur. DPP tetap mempertahankan Adi Wijaya alias Aming.
Apesnya nama Pras malah turun. Dari sekretaris kini menjadi bendahara. Sedangkan Gembong naik kelas menjadi sekretaris.
Apakah ini sinyal ada wajah baru untuk Kebon Sirih-1? Secara hitungan kekuatan jaringan di DPP, nama Pras lebih membumi ketimbang Gembong.
Tapi ini politik bung, semua kemungkinan dan kejutan pasti akan terjadi. Pras memang terkesan malu-malu ketika ditanya posisi ketua DPRD.
Dengan diplomatis, Pras selalu menjawab semua tergantung penugasan DPP. Begitu juga dengan Gembong yang tak ingin jumawa walaupun peluang dia besar sebagai sekretaris untuk menduduki ketua dewan.
Jika dilihat dari aturan PDIP, biasanya posisi ketua DPRD adalah pengurus teras partai atau disebut dengan istilah KSB (ketua, sekretaris dan bendahara).
Gembong memang tak selincah Pras dalam lobi melobi. Politisi yang dikenal pedas mengkritik Anies ini lebih pasrah apapun tugas yang diberikan partai.
Sikap santai Gembong bisa pahami. Mungkin saja Gembong tak enak dengan Pras. Sebab Gembong dan Pras adalah kawan diskusi.