Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Duit di Pilwagub DKI

Agar Terhindar dari Tudingan PSI, Absen Saja Saat Paripurna

RN/CR | Kamis, 18 Juli 2019
Agar Terhindar dari Tudingan PSI, Absen Saja Saat Paripurna
Ilustrasi -Net
-

RADAR NONSTOP - Saat paripurna pemilihan wagub DKI Jakarta pada tanggal 22 Juli 2019 mendatang, DPRD DKI disarankan absen. Agar terhindar dari tudingan PSI soal adanya bagi-bagi duit.

Demikian dikatakan Ketua Presidium Forum Diskusi Jurnalis Jakarta (FDJJ), Ahmad J L saat berbincang santai di Balaikota, Kamis (18/7/2019). “Ini untuk menghindari kebenaran terkait rumor bagi - bagi duit saat paripurna,” ujarnya.

Apalagi, imbuhnya, hingga saat ini ancaman anggota dewan untuk melaporkan Rian Ernest terkait penyebaran berita bohong alias hoaks ke polisi belum direalisasikan.

BERITA TERKAIT :
Dongkrak PAD, Anggota DPRD Kota Bekasi: Kepala OPD Harus Memastikan Kinerja Perangkatnya
Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Latu: Pakuwon Harus Beri Kompensasi Jalan 

“Sebaiknya absen saja saat paripurna, hingga isu itu terbukti hoaks. Nah, yang bisa membuktikan itu hoaks atau bukan kan kepolisian. Tapi tentunya harus ada yang melaporkan terlebih dahulu. Maka dari itu, anggota DPRD Kebon Sirih berani lapor nggak, kalau nggak berani berarti isu itu bisa jadi benar adanya,” papar Ahmad.

Diketahui, anggota DPRD DKI Jakarta kembali menebar ancaman akan melaporkan Wakil Ketua DPW PSI, Rian Ernest Tanudjaja ke Polda Metro Jaya

terkait pernyataannya soal adanya bagi-bagi duit dalam pemilihan wakil gubernur (Pilwagub) DKI.

Kali ini ancaman tersebut dilontarkan, anggota Fraksi Hanura DPRD DKI Mohammad Guntur, laporan terkait kasus pernyataan politisi muda PSI itu, akan dilakukan pada pekan ini juga.

“Kalau tidak ada halangan besok, Kamis (18/7) laporan itu akan kami layangkan ke Polda Metro Jaya,” tegas Guntur.

Sebelumnya ancaman serupa juga dilontarkan politisi Partai Gerindra Iman Satria dan Partai Demokrat, Taufiqurrahman.