RADAR NONSTOP - PKS sebaiknya hati-hati. Sebab, Panitia Khusus (Pansus) DPRD DKI untuk pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta dipimpin caleg gagal.
Artinya bisa saja para caleg itu setengah hati. Atau bisa saja para caleg gagal itu ada indikasi ingin menggagalkan jago-jago PKS.
Pansus mulai melaksanakan tugas pada Senin mendatang. Mereka punya waktu maksimal 6 bulan untuk bertugas.
BERITA TERKAIT :"Sudah (terbentuk), kan Senin sudah mulai kerja tanggal 20 (Mei 2019). Mulai rapat pertama. Jumlah tim kalau nggak salah 35," ucap Sekretaris Dewan M Yuliadi, Jumat (17/5/2019).
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota, kerja Pansus maksimal 6 bulan. Hal itu tertuang pada Pasal 64 ayat 4. Berikut ini bunyinya:
Masa kerja panitia khusus: a. paling lama I (satu) tahun untuk tugas pembentukan Perda; atau b. paling lama 6 (enam) bulan untuk tugas selain pembentukan Perda.
Pada rapat pertama, Pansus akan mengundang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kemendagri akan dimintai masukan tentang mekanisme pemilihan wakil gubernur.
"Sebagai bahan kasih masukan mekanisme tata cara pemilihan wagub dan pembuatan tatib," ucap Yuliadi.
Seperti diketahui, DPRD DKI Jakarta menunjuk Ketua Fraksi Hanura Ongen Sangaji menjadi ketua pansus wakil gubernur (wagub). Sedangkan Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Bestari Barus ditunjuk menjadi wakilnya.
"Masalah wagub sudah saya laksanakan. Nanti setelah 22 Mei. Saya akan gelar, proses berjalan. Ketua Pansus Ongen Sangaji dan wakilnya, Pak Bestari Barus," kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (Pras) kepada wartawan, Senin (12/5).
Ongen adalah Ketua Hanura DKI Jakarta. Lalu, Bastari sebagai Ketua Fraksi NasDem. Ongen dan Bastari dipastikan gagal melenggang ke Kebon Sirih.
Saat Pilkada DKI, Hanura dan NasDem pendukung Ahok-Djarot.
Ada dua nama cawagub pengganti Sandiaga Uno yang diusulkan parpol pengusung Pilgub DKI 2017, yakni PKS dan Gerindra. Kedua nama itu adalah Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, yang berasal dari PKS.