Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Ratusan KPPS Meninggal Jaga Pemilu

TSJ Circle Minta Pemerintah Buat Status KLB

NS/RN | Sabtu, 11 Mei 2019
TSJ Circle Minta Pemerintah Buat Status KLB
Ilustrasi-NET
-

RADAR NONSTOP- Pengamat Komunikasi Politik TSj Circle, Tamil Selva meminta pemerintah indonesia mengumumkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas Kejadian meninggalnya ratusan Petugas KPPS diseluruh indonesia.

Pasalnya, Saat ini sejak pemilu 17 April hingga 10 Mei 2019 tercatat 469 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia. Sementara yang sakit tercatat menjadi 4.602 orang.

Tamil mengatakan, negara perlu mengambil sikap serius terkait masalah ini lantaran menurutnya kejadian meninggalnya ratusan petugas sudah diluar dari kewajaran.

BERITA TERKAIT :
DPR Akui Pileg 2024 Transaksional, Mendagri: Sistem Kepemiluan Harus Didesain Ulang
KPU DKI Buka Lowongan Untuk 1.021 Orang, Untuk Jadi Bemper Pilkada 2024

"Saya belum melihat adanya sikap pemerintah dalam mengantisipasi bertambahnya jumlah korban, dan saya kira perlu ditelusuri secara serius melalui riset medis apa penyebab meninggalnya ratusan petugas KPPS tersebut," ujar alumus Mercubuana ini, Jumat (10/5/2019).

Tamil mengatakan bahwa masalah ini tidak selesai hanya dengan pemberian dana santunan, sebab hal itu tidak menyelesaikan masalah. Perlu segera diambil langkah antisipasi agar korban tidak bertambah dan tetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Santunan yang diberikan pemerintah melalui surat menteri keuangan kepada KPU menurut saya sudah baik, tapi itu bukan solusi. Pemerintah harus bersikap solutif untuk mencegah bertambahnya korban " ujar pria yang akrab disapa Kang Tamil ini.

Selanjutnya Tamil menyayangkan sikap para penyelenggara negara yang lebih konsen pada hal-hal politis ketimbang mengupayakan skala prioritas.

"Saya menyayangkan sikap beberapa pimpinan penyelenggara negara yang lebih mementingkan membentuk tim-tim untuk mengurusi pemikiran orang, dan bukannya konsen pada skala prioritas masalah bangsa. Saya perlu mengingatkan bahwa seluruh petugas KPPS adalah aset bangsa yang tidak ternilai," ujar Tamil.

Ketika ditanya tentang hal-hal politis yang dimaksudkan, Tamil mengatakan tidak seharusnya Menkopolhukam Wiranto membentuk tim hanya untuk mengurusi pemikiran para tokoh.

"Saya kira kita jangan terlalu larut dalam suasana politis. Biarkan yang berkompetisi adalah Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi, disana sudah ada KPU dan Bawaslu sebagai wasit, dan Polri sebagai pengamanan. Para menteri jangan ikut-ikutan, fokus saja mengurusi problem negara. Saya kira perlu kedewasaan dalam menetukan skala prioritas disini," sambung Tamil.

Kemudian Tamil mengatakan bahwa sikap para penyelenggara negara saat inilah yang membentuk suhu perpolitikan saat ini.

"Sikap para elit pemerintah yang menentukan suhu politik saat ini. Jika semua dijalankan sesuai tupoksi masing-masing dengan skala prioritas yang benar, maka suhu yang dianggap memanas ini akan segera normal." tutup Tamil.