RADAR NONSTOP - Bogor selalu mendapatkan dana hibah dari Jakarta. Dana itu untuk penangan banjir yang selalu melanda ibukota.
Air bah Bogor memang menjadi biang kerok banjir. Jumat (26/4), sekitar 17 titik terendam banjir dan menimbulkan korban jiwa.
Bukan hanya banjir, tumpukan sampah hingga 17 ton juga masuk ibukota. Padahal setiap tahun baik pemerintah kota (pemkot) dan kabupaten selalu menerima dana hibah.
BERITA TERKAIT :Tahun 2018, Pemkot dan Pemkab Bogor mendapatkan dana sekitar Rp 17 miliar. Walau duit mengucur tapi tetap saja air dan sampah jika hujan deras masuk Jakarta.
Apa kata Wali Kota Bogor Bima Arya?
"Iya, betul, ada koordinasi. Jadi Pak Anies melalui bantuan provinsi sudah membantu melalui pembangunan kolam retensi jadi strateginya ini bagaimana air dikurangi ke Jakarta," kata Bima di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).
Dia mengaku kasihan kepada warga DKI jika semua air dari hulu mengalir ke Ibu Kota. Untuk itu, dia mengatakan sudah ada kerja sama dengan Pemprov DKI untuk memperbanyak kolam retensi.
"Kasihan warga Jakarta kalau semuanya ke Jakarta. Jadi dikurangi supaya diserap di Bogor. Jadi sudah dibantu Pemprov Jakarta kolam retensi di Cibuluh itu salah satunya. Nah ke depan nanti Pak Anies akan membantu lagi untuk waduk-waduk, kolam retensi di Kota Bogor. Itu strateginya," ucap Bima.
Berikutnya, Bima juga menjelaskan pengelolaan sampah agar tak mengalir ke Jakarta. Dia menyebut ada program naturalisasi Ciliwung untuk mengurangi sampah yang terbawa arus ke Jakarta.
"Kita kerja sama juga dengan Pemprov Jakarta, dan juga Pemprov Jabar bagaimana sampah ini dikurangi sehingga tidak semua masuk ke ini, kita ada program naturalisasi Ciliwung. Kita minta bantuan dari Kang Emil dan Mas Anies agar bisa mengelola Ciliwung ini untuk mengurangi sampah yang mengalir ke Jakarta," ucap Bima.