RADAR NONSTOP - Pegawai KPK gelisah. Keresahan ini lantaran operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK sering bocor.
Apakah ada makelar pembocor? Diketahui, pegawai KPK mengungkapkan kemungkinan beberapa operasi tangkap tangan bocor.
Indikasi adanya kebocoran dan keresahan pegawai KPK diungkap lewat petisi yang mereka yang disampaikan kepada pimpinan KPK pada akhir Maret 2019.
BERITA TERKAIT :Ada 114 pegawai KPK yang sudah teken. Dalam petisi menyebut beberapa bulan belakangan penyelidikan kerap bocor hingga berujung kegagalan pada operasi tangkap tangan.
Salah satu operasi yang diduga bocor adalah proses pengintaian sebagai bagian dari operasi tangkap tangan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada 2 Februari malam lalu.
Tim satuan tugas KPK sedang memantau informasi rencana pemberian uang dari pejabat Pemerintah Provinsi Papua kepada pejabat kementerian di Jakarta. Operasi ini gagal.
Dua personel KPK, yakni Muhammad Gilang Wicaksono dan Indra Mantong Batti, dianiaya sejumlah orang, termasuk Sekretaris Daerah Papua Hery Dosinaen, yang oleh polisi kemudian dijadikan sebagai tersangka kasus penganiayaan.
Karena seringnya operasi bocor ini, beberapa penyidik perlu “kucing-kucingan”. Mereka menggunakan dana pribadi untuk mengejar sasaran dan baru diklaim ke kantor setelah operasi selesai. Hal ini dilakukan sewaktu penyidik menangkap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy pada pertengahan Maret.
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan pimpinan sudah menerima petisi tersebut dan sedang mempelajarinya.