Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Tren Jokowi Turun, Pemilih Galau Penentu Kemenangan Capres-Cawapres

NS/RN/JPNN | Kamis, 04 April 2019
Tren Jokowi Turun, Pemilih Galau Penentu Kemenangan Capres-Cawapres
Prabowo kampanye terbuka di Jawa Tengah.
-

RADAR NONSTOP - Menjelang hari H pencoblosan 17 April, ternyata masih banyak pemioih galau. Nah, para pemilih galau ini dipastikan bisa menjadi penentu kemenangan Prabowo dan Jokowi. 

Yang menarik adalah, pasangan Prabowo-Sandi bisa menyalip dominasi Jokowi-Amin. Berdasar hasil survei Indikator Politik Indonesia tentang elektabilitas capres dan cawapres, kalau jumlah pemilih galau masih besar.

"Masih besar kemungkinan paslon 02 berbalik unggul pada pemilu 17 April mendatang," kata Direktur Eksekutif indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Rabu (3/4).

BERITA TERKAIT :
Jokowi, Redup Di Jakarta Dan Bersinar Ke Jateng Hingga Ocehan Ara Yang Ngaco  
Eks Watimpres Sidarto, Dekat Dengan Jokowi Tapi Kecewa Ke Mulyono 

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas pasangan capres dan cawapres Jokowi - Ma'ruf tercatat sebesar 55,4 persen.

Sebanyak 46,6 persen pemilih Jokowi - Ma'ruf tidak akan mengganti dukungan saat hari pencoblosan pilpres 2019.

Sementara itu, elektabilitas Prabowo - Sandiaga tercatat sebesar 37,4 persen. Sebanyak 29,2 persen di antaranya menjadi pemilih stabil pasangan capres-cawapres nomor urut 02 tersebut.

Burhanuddin menjelaskan, total angka pemilih galau sebesar 16,2 persen. Di sisi lain, pemilih yang belum menentukan sikap sebesar 7,2 persen. Artinya ada sekitar 23,4 persen suara yang masih galau.

"Dari temuan itu, menjadi penting untuk melihat lebih jauh kemungkian arah dukungan kelompok swing voters dan undecided," pungkas dia.

Indikator Politik Indonesia melaksanakan survei pada 22 sampai 29 Maret 2019. Sebanyak 1.220 responden terlibat dalam survei ini.

Survei menggunakan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Burhanuddin juga menilai tren elektabilitas pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno alias Prabowo - Sandi lebih kuat dibandingkan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dari waktu ke waktu.

Menurut dia, Prabowo tidak banyak tampil ke publik sebelum survei dilakukan. Setelah resmi menjadi capres, nama Prabowo terus mendapat sorotan masyarakat sehingga tren elektabilitas menguat.

Selain itu, kata dia, sosok Sandiaga Uno sebagai cawapres pendamping Prabowo, memberi efek penguatan elektabilitas. Terlebih, Sandiaga rutin kampanye sejak resmi mendampingi Prabowo.

"Mungkin karena efek mobilisasi, efek Sandiaga, itu kan harus dimasukkan variabel," ucap dia.