Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Gunung Merapi Terus Nyembur dan 279 Orang Tewas Akibat Bencana Sepanjang 2019

NS/RN | Minggu, 31 Maret 2019
Gunung Merapi Terus Nyembur dan 279 Orang Tewas Akibat Bencana Sepanjang 2019
-

RADAR NONSTOP - Gunung Merapi terus bereaksi. Guguran lava sebanyak lima kali terjadi pada Sabtu (30/3). Status gunung api aktif itu masih pada level II atau waspada.

Luncuran guguran lava pijar ke arah Kali (sungai) Gendol atau arah tenggara dari kawah. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) Yogyakarta merekomendasikan radius tiga kilometer dari puncak tidak boleh ada aktivitas penduduk. 

Pendakian ke puncak juga masih ditutup. Karena dikhawatirkan membahayakan pendaki jika sewaktu-waktu terjadi erupsi dan luncuran awan panas.

BERITA TERKAIT :
JARI’98 Turut Berduka Atas Bencana Gempa dan Banjir, Semoga Diberi Kesabaran dan Ketegaran Iman
Jakarta Jago Banjir Dan Kebakaran, Pak Heru Piye Iki?  

Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang Januari hingga Maret 2019 telah terjadi 1.107 kejadian bencana alam.

Akibat kejadian bencana tersebut sebanyak 279 orang meninggal dunia, 96 orang hilang, 1.340 orang luka-luka, 850.772 orang mengungsi dan terdampak.

Bencana tersebut juga menyebabkan 17.521 unit rumah rusak dengan rincian sebanyak 3.235 rusak berat, 2.955 rusak sedang dan 11.331 rusak ringan serta 531 fasilitas umum rusak.

Bencana yang paling banyak menyebabkan korban jiwa pada bulan Maret adalah banjir dan tanah longsor di Jayapura.

Jika dibandingkan pada periode yang sama 2018 dengan 2019 terjadi peningkatan bencana. Jika dilihat yang paling banyak adalah banjir dan longsor.

Dari jumlah korban meninggal juga terjadi peningkatan dari 100 orang meninggal maupun hilang pada 2018, menjadi 375 orang pada 2019.

Jumlah korban luka-luka juga meningkat dari 290 orang pada 2018 menjadi 1.340 orang pada 2019. 640.296 orang mengungsi pada 2018 meningkat menjadi 850.772 orang pada 2019.