Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Gunung Merapi Sudah Nyembur Lava Panas, Usai Gunung Gede Gempa Puluhan Kali

RN/NS | Senin, 07 April 2025
Gunung Merapi Sudah Nyembur Lava Panas, Usai Gunung Gede Gempa Puluhan Kali
Gunung Merapi.
-

RN - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali batuk. Merapi meluncurkan guguran lava. 

Lava tercatat sebanyak tujuh kali dengan jarak luncur maksimum mencapai 1,8 kilometer (km), Senin (7/4). Sebelumnya Gunung Gede Bogor, Jawa Barat juga terpantau terjadi gempa puluhan kali. 

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso, menyebutkan berdasarkan pengamatan pukul 00:00 - 06:00 WIB, guguran lava teramati meluncur ke arah hulu Kali Sat/Putih, Kali Krasak dan Kali Boyong.

BERITA TERKAIT :
Gunung Gede Dilanda Gempa, Warga Parno Letusan Tahun 1957

"Teramati lima kali guguran lava ke arah Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter, satu kali ke Kali Krasak sejauh 1.200 meter, dan satu kali ke Kali Boyong sejauh 1.500 meter," ujar Agus dalam keterangan di Yogyakarta, Senin.

Selama periode itu, Gunung Merapi juga mengalami 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 2 - 9 mm dan durasi 45,34 - 128,9 detik. Selain itu, tercatat 42 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2 -14 mm dan durasi 10,67 - 15,56 detik.

Secara visual, gunung terlihat jelas dengan asap kawah bertekanan lemah berwarna putih, berintensitas tipis, dan tinggi 25 meter dari puncak.

Cuaca di sekitar gunung cerah, suhu udara tercatat antara 16 - 19 derajat Celsius, kelembaban 87,1 - 92 persen, dan angin bertiup tenang ke arah barat.

Laporan BPPTKG periode 27 Maret - 3 April 2025 menyebutkan morfologi kubah barat daya Gunung Merapi mengalami sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava.

"Untuk morfologi kubah tengah tidak teramati adanya perubahan yang signifikan," ucap Agus.

Berdasarkan analisis foto udara yang dilakukan pada 11 Maret 2025, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.626.200 meter kubik, sedangkan volume kubah tengah tercatat sebesar 2.368.800 meter kubik.

Agus menyatakan hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer, sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

Jika terjadi erupsi eksplosif, ujarnya, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.