Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Ribut Soal Tarif MRT, Pras Vs Taufik Siapa Kuat?

NS/RN/CR | Sabtu, 30 Maret 2019
Ribut Soal Tarif MRT, Pras Vs Taufik Siapa Kuat?
-

RADAR NONSTOP - Tarif MRT masih alot. Dua kubu di Kebon Sirih masih tegang. 

Dua kubu yang bersebrangan itu adalah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (Pras) dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M taufik. Pras adalah politisi PDIP yang ditugasi memenangi Jokowi di Jakarta.

Dan M Taufik dari Gerindara yang menjadi pengelola Seknas Prabowo-Sandi. Pras dan Taufik tegang bukanlah hal baru. 
Keduanya memang sering terlibat beda pandangan di publik. Kali ini soal tarif MRT.

BERITA TERKAIT :
Ara Sebut Jokowi Macan Tidur, Gara-Gara Anies Dukung Pramono 
Relawan Anies Di Kota Bekasi Siap Gembosi Jago PKS, Di Jakarta Kapan Nih?

Taufik menilai soal kesepakatan tarif MRT dilakukan diam-diam antara Pras. Tapi, Pras menegaskan mengundang unsur pimpinan/fraksi DPRD saat bertemu dengan Gubernur DKI Anies Baswedan.

"Diundang. (Tapi) mereka nggak datang. Kita kan ngasih jalan. Ini kan proses supaya ini jalan, bukan berarti eksekusi saya sendiri," kata Prasetio kepada wartawan di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019).

Selebihnya Prasetio tak berkomentar saat ditanya mengenai kepastian tarif MRT yang disepakati bersama Anies Baswedan.  "Ntar saja," katanya.

Gubernur DKI Anies Baswedan menyetujui tarif MRT Jakarta sebesar Rp 10 ribu per 10 kilometer. Anies menyebut keputusan tarif MRT ini didiskusikan bersama Ketua DPRD DKI Prasetio.

"Alhamdulillah kita diskusikan bersama di ruang Pak Ketua DPRD dan, seperti saya sampaikan, MRT ini moda transportasi yang baru di Indonesia. Penghitungan mendasarkan pada stasiun. Alhamdulillah ini tabelnya," kata Anies saat rapat paripurna di gedung DPRD DKI diskors, Selasa (26/3/2019).

Namun keputusan tarif MRT Jakarta Rp 10 ribu per 10 km ini dipertanyakan sejumlah fraksi di DPRD DKI. DPRD DKI awalnya menyepakati tarif Rp 8.500 dari Lebak Bulus ke Bundaran HI, bukan per km.

Protes penetapan tarif MRT karena anggota DPRD DKI Jakarta lainnya tidak dilibatkan dalam pembahasan tersebut.

"Itu kan kesepakatan Pak Anies sama Pak Ketua (DPRD DKI) Prasetio Edi (Pras). Hasil rapim kan Rp 8.500. Karena saya kira harusnya kesepakatan itu dibawa ke rapim," kata Taufik di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (27/3).

Taufik mendesak agar tarif MRT dibahas lagi dengan DPRD DKI Jakarta. Dia menilai penetapan tarif antara Anies dan Prasetio menyalahi prosedur.

Sebelum kasus MRT, keduanya sering bentrok. Pras yang dikenal sebagai pembela Ahok terus tegang dengan Taufik. 

Sedangkan Taufik yang selalu membela Anies Baswedan-Sandiaga Uno sering kali pasang badan. Tapi, ribut keduanya terkadang terhenti jika bertemu di ruang rapat.    

#Pras   #MTaufik   #Anies