Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Sandi Sudah Rogoh Kocek Rp 1,4 Triliun, Jokowi Habis Berapa Ya? 

NS/RN | Kamis, 28 Maret 2019
Sandi Sudah Rogoh Kocek Rp 1,4 Triliun, Jokowi Habis Berapa Ya? 
Sandiaga Uno kampanye sambil main basket.
-

RADAR NONSTOP - Sandiaga Uno nampaknya tak ambil pusing soal dana kampanye. Hingga saat ini mantan Wagub DKI Jakarta itu sudah tekor  hampir US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun (kurs Rp 14.000) untuk Pilpres 2019. 

Dana pribadi milik Sandi. Pilpres ini, Sandiaga tercatat telah beberapa kali menjual saham Saratoga. Saham tersebut dijual guna mendapatkan dana segar untuk kampanye dirinya dan Prabowo.

Lulusan Universitas George Washington sekarang menargetkan basis massa di Jawa Tengah untuk bisa mengalahkan petahana. Sandi berencana untuk bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

BERITA TERKAIT :
Sandi Ke Open House Prabowo, Gerindra Cium Aroma Gelagat Politik 
Sowan Ke Prabowo, Sandiaga Uno Mau Cari Selamat Sendiri 

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (27/3/2019), Sandiaga juga disebut sebagai orang yang paling banyak menyumbang dana kampanye untuk Pilpres 2019. 

Dari total dana kampanye pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang sebesar Rp 134 miliar pada Februari lalu, eks Wagub DKI itu menyumbang hingga Rp 95,4 miliar di antaranya.

"Nilai (kekayaan) menurun secara signifikan pada 2018. Saya kehilangan mungkin sepertiga dari kekayaan bersih saya," kata Sandiaga sambil menyebut telah menghabiskan sekitar 100 juta dolar untuk kampanye.

Bila benar Sandiaga telah menghabiskan dana sebesar Rp 1,4 triliun, maka kontribusinya ke dana kampanye bisa meningkat jauh lebih tinggi. 

"Orang-orang pada dasarnya memahami pesan kami tentang keinginan untuk meningkatkan ekonomi, menyediakan pekerjaan yang baik dan terutama pekerjaan bagi kaum muda, kami ingin fokus pada stabilisasi biaya hidup, harga makanan," kata Sandi. 

Hingga berita diturunkan belum ada pengakuan resmi dari Jokowi maupun Tim Kampanye Nasional (TKN).