RADAR NONSTOP- Rencana proyek pembangunan jalan baru Propinsi Jawa Barat - Propinsi Banten, yang melintasi Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus diprotes warga.
Mereka menuding pihak Puspitek, Pemkot Tangsel dan pihak pengembang melakukan kongkalikong untuk memuluskan proyek jalan Propinsi yang dinilai hanya menguntungkan pengembang kawasan hunian elit.
"Ini jelas ada kepentingan untuk memuluskan rencana pengembang agar memiliki akses jalan, proyek jalan baru Propinsi ini sangat janggal sekali. Pengelola aset Puspitek ini sebenarnya ada apa?,"terang Pardamean Sebayang salah satu warga penghuni kawasan Puspitek saat dijumpai di lokasi, Sabtu (24/3/2019).
BERITA TERKAIT :Pardamean, mencurigai proyek jalan baru Propinsi yang menghubungkan wilayah Gunung Sindur, Kabupaten Bogor dengan Serpong, Kota Tangerang Selatan, itu penuh dengan rekayasa.
Pasalnya kata dia, jalan Propinsi yang saat ini telah ada, dirasa masih sangat membantu dan melancarkan lalu-lintas hingga terlihat perputaran roda ekonomi warga tidak terganggu.
"Ada jalan Propinsi yang lama masih sangat layak untuk melancarkan arus lalu-lintas. Jalan lama itu awalnya pernah akan dilebarkan, karena ada proyek pengembang perumahan elit akhirnya pihak Puspitek membatalkan dan justru memberikan tanahnya untuk akses jalan buat perumahan elit. Proyek jalan Propinsi baru yang ini hanya dalih saja agar kepentingan pengembang lancar dalam bisnisnya,"tuturnya.
Pantauan di lokasi, pengosongan lahan di dikawasan Puspitek sudah terjadi dan telah dilakukan untuk rencana proyek jalan baru Propinsi Jawa Barat- Banten. Bahkan, ada sejumlah warga yang masih bertahan dipemukimannya untuk menunggu nasib digusur.
Saat awak media menelusuri ruas jalan dalam rencana proyek jalan Propinsi Jabar-Banten, banyak jalur kelak-kelok dengan jarak pendek bakal dilewati pengendara hingga diyakini bakal menimbulkan kemacetan panjang.