RADAR NONSTOP - Publik dikagetkan dengan kabar operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Romahurmuziy, Ketua Umum PPP ditangkap komisi antirasuah di Surabaya terkait jual beli jabatan di Kemenag. Kualat kepada Mahfud MD atau Suryadharma Ali nih?
Tentu masih jelas dalam ingatan publik dan nitizen, bagaimana Romahurmuziy menyingkirkan Suryadharma Ali sekaligus merebut kursi nomor satu di partai berlambang Ka’bah itu.
BERITA TERKAIT :Diketahui, Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memecat Suryadharma Ali dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP. Keputusan tersebut diambil di dalam rapat pengurus harian (RPH) DPP PPP di kantor DPP PPP yang berlangsung sejak Selasa (9/9/2014) malam hingga Rabu (10/9/2014) dini hari.
"Memutuskan memberhentikan Suryadharma Ali (dari) jabatan Ketua Umum DPP PPP," kata Sekretaris Jenderal DPP PPP Romahurmuziy saat menggelar konferensi pers, Rabu dini hari.
Romi mengatakan, Suryadharma dianggap telah melanggar anggaran rumah tangga (ART) PPP Pasal 10 ayat 1 huruf c dan d. Sementara itu, pemberhentian terhadap Suryadharma sudah sesuai dengan ART Pasal 10 ayat 2.
Romi menjelaskan, alasan pemberhentian Suryadharma ialah karena mantan Menteri Agama itu saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Status hukum itu dinilai mampu membatasi ruang gerak dan fungsi Suryadharma sebagai ketua umum partai.
"Sejak ditetapkan status hukum, Ketua Umum PPP tidak dikelola sesuai AD/ART yang terbukti dari tidak digelarnya rapat PH DPP sekurang-kurangnya satu bulan sekali sesuai ART Pasal 57 ayat 1," katanya.
Menurut Romi, ekspose pemeriksaan status hukum Suryadharma sudah pada tingkat yang menjatuhkan nama baik dan kehormatan PPP sehingga perlu diambil tindakan segera untuk memutus keterkaitan organisasi.
Sedangkan kisruh dengan Mahfud MD terpada pada saat Jokowi akan memilih pendampingnya di Pilpres 2019. Lagi - lagi Romi, panggilan akrab bos PPP itu menggelar manuver yang berakhir menyakitkan bagi Mahfud MD.
Saat itu, Kamis (16/8/2018) Mahfud MD dibatalkan jadi Cawapres Jokowi di last minutes. Di tengah isu itu, Rommy justru melontarkan pernyataan yang bagi Mahfud bertolak belakang.
"Saya agak tersinggung, padahal Rommy justru sehari sebelumnya yang memberi tahu saya (cawapres) sudah final," ungkap Mahfud, Rabu (15/8/2018).
Mahfud menegaskan, Rommy sebenarnya salah satu orang yang seolah memberi angin deklarasi Jokowi-Mahfud Md bakal digelar di Plataran Menteng, Kamis (9/8/2018). Namun lagi-lagi, Mahfud malah mendapatkan pernyataan Romy yang berbeda dengan apa yang diketahui dirinya.
"Yang mungkin saya agak tersinggung justru pernyataan Ketua Umum PPP. Rommy keluar dari ruangan itu dia bilang, 'Loh, Pak Mahfud itu kan maunya sendiri katanya, bikin baju sendiri, siapa yang suruh,'" ungkap Mahfud mengungkap detik-detik dirinya diminta jadi cawapres Jokowi, dalam program Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (14/8) malam.
Bahkan saat itu, Mahfud MD menyatakan memiliki kartu mati Romahurmuziy dan Cak Imin (Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB) dan siap membongkarnya kepada KPK. Dan saat ini, waktu telah menjawab, Romahurmuziy jadi pesakitan KPK, apakah mungkin Cak Imin akan menyusul?