Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Sering Erupsi, Gunung Merapi Masih Status II

NS/RN | Minggu, 03 Maret 2019
Sering Erupsi, Gunung Merapi Masih Status II
-

RADAR NONSTOP - Erupsi Gunung Merapi terus terjadi. Walau Sabtu, 2 Maret 2019, telah terjadi hujan abu, tapi status gunung aktif itu masih berstatus II.

Berdasarkan data dari BPPTKG Yogyakarta, awan panas guguran dan guguran lava berpotensi menimbulkan hujan abu sehingga warga Merapi diharapkan tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.

Mengenai rincian kegempaan, awan panas guguran sebanyak 7 kali dengan amplitudo 52-69 mm dan durasi 56-190 detik. Sedangkan gempa guguran terjadi 21 kali, gempa hembusan 14 kali, dan gempa vulkanik dangkal 1 kali.

BERITA TERKAIT :
Politik Panas, Gunung Merapi Nyembur Awan Panas 
Pilpres Gaduh Alam Murka, Gunung Merbabu Kebakaran & Merapi Muntah  

Awan panas guguran terjadi pada pukul 04.51 WIB, 04.54 WIB, 05.03 WIB, 05.07 WIB, 05.10 WIB, 05.33 WIB, dan 05.40 WIB dengan jarak luncur maksimum 2 km. Untuk arah luncuran masih menuju Kali Gendol, Sleman, Yogyakarta.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten Yuwana Haris para petugas masih melakukan pantauan rutin perkembangan  Gunung Merapi.

"Selain itu, ronda malam bersama warga dan relawan juga masih intensif melakukan ronda malam," katanya.

Menurut analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volume kubah lava gunung api itu mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari.

Kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.

Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius 3kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas guguran dengan jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Warga di kawasan itu juga diminta mewaspadai bahaya lahar hujan, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.

"Kami terus waspada," ungkap warga yang tinggal di bawah kaki gunung.