RADAR NONSTOP - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak mau gegabah soal tarif MRT. Dia berencana konsultasi dengan dewan soal tarif.
Anies memang bisa dibilang gubernur santun. Dia selalu konsultasi soal kebijakan yang menyangkut warga Jakarta.
Gaya Anies beda dengan Ahok yang sering menabrak aturan main. Rencananya akhir Maret, MRT bisa beroperasi.
BERITA TERKAIT :Ada dua usulan terkait tarif tiket MRT Jakarta. Usulan pertama tarif Rp8.500 per 10 km dengan komponen Rp1.500 biaya tetap ditambah Rp700 per km sebagai unit price per km.
Subsidi yang dibrikan Pemprov DKI ada;ah Rp365 miliar per tahun. Usulan kedua adalah tarif Rp10.000 per 10 km. Pada tarif ini, komponen unit price per km ada yang Rp850/km. Subsidi dari Pemprov DKI sebesar Rp338 miliar
“Insyaallah Maret akhir seperti rencana. Pekan ini kita mulai konsultasi pada dewan. Data-datanya sudah disiapkan tim yang akan membicarakan dengan DPRD. Kalau sudah, baru tarif diumumkan,” ujar Anies kepada wartawan di kawasan Monas, Jakarta, Senin (25/2/2019).
Menurutnya, pembahasan akan bersangkutan dengan pemberian subsidi tiket MRT. “Karena tarif angkutan umum di Jakarta ada unsur subsidinya dan subsidi itu dari APBD yang diputuskan bersama antara eksekutif dan legislatif,” tambahnya.
Ia mengatakan pembahasan tak hanya soal subsidi maupun tarif tetapi juga integrasi dengan transportasi umum lain. Dengan cara ini, penumpang hanya akan sekali bayar.
“Penentuan tarif itu tidak boleh hanya satu moda saja yang di dalam perhitungannya. Perhitungannya harus memperhitungkan integrasi antarmoda. Karena kita tahu, MRT sekarang baru melayani 16 kilometer. Dan di antara itu ada sambungannya dengan TransJakarta, ada sambungannya dengan bus dalam kota, ada juga sambungannya dengan angkutan-angkutan dari sekitarnya,” ujar katanya.