Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pram Harus Waspada Tipu-Tipu Distamhut DKI, Pohon Jadi Pembunuh  

RN/NS | Senin, 03 November 2025
Pram Harus Waspada Tipu-Tipu Distamhut DKI, Pohon Jadi Pembunuh  
Pohon tumbang di Jakarta.
-

RN - Pohon tumbang di Jakarta ibarat pencabut nyawa warga. Hingga kini sudah dua orang dinyatakan tewas akibat pohon roboh. 

Korban tewas rata-rata terjebak dalam mobil. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta Fajar Sauri diminta tidak hanya menyebar klaim soal penanganan pohon kropos dan menewaskan warga.

Seperti diberitakan, dari 5,5 juta pohon ada ribuan pohon yang rawan tumbang di Jakarta. Saat ini ada sekitar 55.945 pohon yang berpotensi tumbang sepanjang Januari hingga September 2025. 

BERITA TERKAIT :
Jabodetabek Waspada, November Menjadi Duka Akibat Banjir & Longsor

Tapi Distambut mengklaim kalau pohon tersebut sudah sudah ditoping untuk mengantisipasi risiko pohon tumbang saat musim hujan. Korban tewas akibat pohon terjadi di Pondok Indah, Jaksel. 

Pengemudi Lexus bernomor polisi B 1732 SJV meninggal usai mobilnya ringsek akibat tertimpa pohon palem besar pada Minggu 26 Oktober 2025 sekitar pukul 13.59 WIB.

Korban adalah Mantan Direktur Danareksa (Persero), Harry Danardojo. Harry ternyata senior dari Menteri Keuangan Purbaya. Pada Kamis sore, 30 Oktober 2025 sebuah pohon tumbang kembali menimpa lima mobil di Jalan Dharmawangsa Raya, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dalam insiden itu satu orang tewas dan satu orang luka-luka. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan duka cita akibat pohon tumbang yang menimpa mobil di Jalan Dharmawangsa Raya, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (30/10).

Pramono menjelaskan hujan deras dan angin kencang yang terjadi di Jakarta menyebabkan total 10 pohon tumbang di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur.

Ia menyebut sejumlah bangunan dan kendaraan rusak akibat terdampak pohon tumbang. "Setidaknya menyebabkan kerusakan pada tujuh kendaraan roda empat, dua kios, satu pos warga, dua kabel listrik, satu tiang rambu jalan, satu atap sekolah SD Negeri 04 Dukuh, satu kabel internet, dan satu kandang kambing," ujarnya.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi Jakarta, Fajar Sauri, meminta masyarakat lebih waspada terkait potensi pohon tumbang. Apalagi, wilayah Jakarta saat ini tengah sering dilanda hujan dengan intensitas tinggi.

Distamhut juga menyediakan program santunan bagi masyarakat yang menjadi korban akibat pohon tumbang. Adapun besaran santunan yang dapat diberikan adalah maksimal Rp 50 juta untuk korban meninggal dunia dan maksimal Rp25 juta untuk kerusakan kendaraan atau bangunan.

Klaim terkait dampak akibat peristiwa pohon tumbang dapat diajukan melalui surat elektronik [email protected] atau langsung ke kantor Distamhut maksimal tujuh hari kerja setelah kejadian.

Adapun berkas yang harus dilengkapi adalah surat keterangan dari kepolisian, foto kejadian, fotokopi KTP, STNK/BPKB, surat keterangan dari suku dinas, kwitansi biaya kejadian, surat pernyataan kendaraan tidak diasuransikan, surat kuasa, dan surat visum dari rumah sakit.

Distamhut mengklaim telah memangkas sebanyak 62.161 pohon hingga Oktober 2025 sebagai langkah antisipasi terhadap potensi tumbang selama musim hujan. 

Badai Seroja 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan keras bagi seluruh wilayah Indonesia. Negara bersiap menghadapi potensi ancaman ganda, yakni aktivitas La Nina lemah dan ancaman peningkatan frekuensi siklon tropis yang mirip dengan Badai Seroja, mulai periode November 2025 hingga Maret 2026.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa pihaknya mendeteksi adanya potensi La Nina lemah yang dipicu perbedaan suhu di Samudra Pasifik dan wilayah kepulauan Indonesia. Kondisi atmosfer juga menunjukkan penguatan angin timuran.

Menariknya, meskipun terjadi La Niña lemah, Dwikorita menyebut curah hujan di Tanah Air secara umum masih dalam kategori normal. Peningkatan curah hujan yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia bukan diakibatkan oleh La Nina, melainkan oleh faktor semakin hangatnya suhu muka air laut.

"Bukan berarti curah hujan akan meningkat signifikan. Peningkatan bukan karena La Nina lemah, namun disebabkan karena semakin hangatnya suhu muka air laut tadi," jelas Dwikorita dalam konferensi pers, Sabtu (1/11/2025).

Aktivitas paling berbahaya yang patut diwaspadai adalah peningkatan potensi siklon tropis di wilayah selatan Indonesia, mulai November ini. Siklon tropis ini akan secara signifikan meningkatkan risiko cuaca ekstrem, mulai dari angin kencang, hujan deras, hingga banjir bandang.

Wilayah pesisir selatan yang paling terancam meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga sebagian Maluku bagian selatan.

Dwikorita secara spesifik menyinggung adanya fenomena yang menyerupai Badai Seroja, siklon yang pernah meluluhlantakkan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada April 2021 dan menyebabkan 181 korban jiwa.

"Fenomena semacam Badai Seroja itu pun akan makin meningkat frekuensi kejadiannya di fase bulan November hingga Februari atau bahkan Maret dan April," ungkapnya, mengingatkan bahwa fase puncaknya terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026.