Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Dulu Presiden Diejek Pakai Kerbau Gak Ditangkap, Kalau Sekarang?

JPNN/JPC/RN | Minggu, 24 Februari 2019
Dulu Presiden Diejek Pakai Kerbau Gak Ditangkap, Kalau Sekarang?
Arbi Sanit
-

RADAR NONSTOP - Masih ingat pengamat politik paling kritis di era Orde Baru. Jawabnya adalah Arbi Sanit.

Pengamat politik UI ini khawatir pemilu kali ini bisa menimbulkan konflik. Padahal, negara selalu berhasil melewati setiap pemilihan umum (pemilu) sejak era reformasi tanpa konflik.

Pesta demokrasi pertama sejak era reformasi terjadi pada 1999. Menurut Arbi, Indonesia sukses melewati Pemilu 1999 tanpa gesekan dan menghasilkan pemerintahan yang membangkitkan perekonomian negara.

BERITA TERKAIT :
Target 10 Kursi PPP Jakarta Ambyar, Gerbong Syaiful Rachmat Harus Dibongkar?
Jadi Parpol Gurem, PPP Gelar Doa Untuk Buang Sial?

"Jadi itu pemilu yang bisa membawa orang menyumbangkan karyanya untuk memulihkan ekonomi dengan cepat. Boleh dikatakan itu pemilu yang sukses. Demokrasinya juga hebat," kata Arbi ditemui di sebuah diskusi bertema 'Pemilu 2019 Bebas Konflik, kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (23/2).

Keberhasilan melewati rangkaian pemilu terjadi pada 2004 dan 2009. Bahkan, ucap Arbi, pemerintahan hasil pemilu 2004 dan 2009 mampu menjaga iklim demokrasi dengan baik.

"Pemerintahan waktu itu juga berhasil menumbuhkan ekonomi Indonesia sampai 6 atau 7 persen. Keamanan dan demokrasi cukup baik. Presidennya cukup sabar diejek dengan kerbau, dia tidak marah. Enggak sampai nangkap orang," ungkap dia.

Begitu pun pada Pemilu 2014. Rangkaian pesta demokrasi kala itu memang berlangsung panas. Namun, tak memunculkan konflik antar golongan.

Kini, Arbi menyimpan kekhawatiran terjadi konflik pada pemilu 2019. Sebab, politisasi agama semakin keras digunakan para kontestan pesta demokrasi.

"Sekarang penggunaan agama mengeras. Di samping itu, kini terdapat upaya keras untuk menguasai sumber kekayaan negara. Jadi, merebut kekuasaan itu dianggap merebut sumber negara sampai menggunakan agama," pungkasnya.

Seperti diberitakan, beberapa aktivis dan ulama hingga Ahmad Dhani telah ditetepkan menjadi tersangka karena melakukan kritik dan ejekan kepada pemerintah. Bahkan, Ahmad Dhani sudah dipenjara dan beberapa kasusnya sedang disidang.