Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) Oleh KDM, Warga Depok: Emang Jabar Mau Bangkrut? 

RN/NS | Minggu, 05 Oktober 2025
Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) Oleh KDM, Warga Depok: Emang Jabar Mau Bangkrut? 
-

RN - Gerakan 'Rereongan Sapoe Sarebu' (Poe Ibu) atau gerakan bersama satu hari seribu ditolak warga Depok. Gerakan Poe Ibu itu digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM.

"Aneh juga nih, lah saya sekeluarga lima orang. Suami istri dan anak 3. Sehari seribu kali 5 dan dikalikan 30 hari jadi 150 ribu, berat dong," keluh Didu warga Sawangan, Depok, Jawa Barat, Sabtu (4/10). 

Didu yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojol ini menyatakan, gerakan yang dilakukan KDM memberatkan rakyat. "Apalagi saya cuma ojol," bebernya.

BERITA TERKAIT :
Truk Tambang Rumpin Bogor, Kalau Tabrak Orang Sampai Tewas Menekan Biaya Santunan 

Nurlali warga Bojosari, Depok juga mengeluhkan soal program KDM. "Kenapa juga kita bayar, emang bangkrut apa Jabar," bebernya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta ASN untuk memberikan donasi Rp 1.000 per hari untuk masyarakat. Tidak hanya untuk ASN di lingkungan Pemprov Jabar, surat edaran tersebut ditujukan untuk bupati dan wali kota se-Jawa Barat serta Kantor Kemenag Jabar.

Surat edaran tersebut bernomor 149/PMD.03.04/KESRA tentang gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) (gerakan bersama-sama sehari seribu). Surat tersebut dibuat tertanggal 1 Oktober 2025.

Dalam surat edaran tersebut dijelaskan merujuk kepada Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bahwa masyarakat memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui nilai-nilai luhur budaya bangsa, kesetiakawanan sosial, dan kearifan lokal.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan kesetiakawanan sosial dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta sebagai upaya memperkuat pemenuhan hak dasar masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan yang masih terkendala keterbatasan anggaran dan akses.

Pemprov Jabar menginisiasi program partisipatif gerakan rereongan sapoe sarebu yang berlandaskan gotong royong, serta kearifan lokal silih asah, silih asih, dan silih asuh. Gerakan ini menjadi wadah donasi publik resmi untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang sifatnya darurat dan mendesak dalam skala terbatas pada bidang pendidikan dan kesehatan.

"Melalui Gerakan Rereongan Poe Ibu ini, kami mengimbau dan mengajak tiap individu ASN, siswa sekolah, dan warga masyarakat untuk menyisihkan Rp 1.000 per hari sebagai bentuk kesetiakawanan sosial dan kesukarelawanan sosial," mengutip surat edaran.