Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Ungkap Lahan Prabowo

Jokowi Ditantang Buka Data Taipan Penguasa Lahan Pendukung 01

RN/JPNN | Jumat, 22 Februari 2019
Jokowi Ditantang Buka Data Taipan Penguasa Lahan Pendukung 01
-

RADAR NONSTOP - Presiden RI, Joko Widodo diminta gentle, jangan cuma buka data lahan Prabowo saja. Sebagai petahana, Jokowi ditantang buka data jutaan hektare lahan tang dikuasai para taipan pendukungnya.

Demikian dikatakan Dekan Fakultas Hukum Universitas Nasional (UNAS) Ismail Ramadan. Tantangan ini sebagai respons atas pernyataan Jokowi dalam debat calon presiden yang membuka kepemilikan ratusan ribu hektare lahan oleh Prabowo Subianto.

Ismail mengatakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK sudah mengklarifikasi lahan yang dikuasai perusahaan Prabowo. “Itu menujukkan bukti bahwa lahan yang dimiliki oleh Prabowo itu sah dan cara kepemilikannya tidak melawan hukum,” ujar Ismail di Jakarta, Kamis (21/2). 

BERITA TERKAIT :
78 Ribu Hektare Tambak Udang Dari Banten Hingga Jatim Mangkrak, Butuh Duit Rp 13 Triliun
Janji Jokowi Kalau Pilkada Serentak 2024 Bulan November, Semoga Anda Percaya? 

Menurut Ismail, pernyataan Jokowi justru memunculkan kecurigaan di masyarakat. Sebab, masyarakat jadi bertanya-tanya maksud Jokowi membeber lahan yang dikusasi Prabowo.

Padahal, merujuk keterangan JK maka tidak ada hal yang bermasalah terkait lahan yang dikuasai Prabowo. Karena itu jika Jokowi mempersoalkan lahan milik Prabowo tanpa bukti maka hal itu bisa menjadi masalah.

“Jika ini yang terjadi maka konsekuensinya Pak Jokowi bisa dijerat dengan Peraturan KPU soal kampanye,” jelas Ismail.

Lebih lanjut Ismail mengatakan, seharusnya Jokowi juga membuka para penguasa lahan yang juga mendukungnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurut Ismail, justru mayoritas penguasa lahan adalah pendukung calon presiden petahana itu.

Merujuk beberapa sumber, kata Ismail, ada 29 konglomerat yang menguasai lahan seluas 5,1 juta hektare atau setara dengan hampir setengah luas Pulau Jawa. Tantangannya sekarang apakah Jokowi sebagai presiden berani membuka data lahan yang dikuasai para konglomerat ke publik.

Sebab, kata Ismail, pemerintah hingga hari ini masih menutup akses informasi terkait kepemilikan lahan dengan dalih hak privasi. "Rakyat tentu ingin mengetahui secara detail siapa nama-nama pemegang HGU beserta luas wilayah yang dimiliki oleh para konglomerat itu," bebernya.

Karena itu jika pemerintah sekarang ini ingin menertibkan kepemilikan lahan demi kepentingan rakyat, maka konsekuensinya adalah Jokowi harus membatasi kepemilikan lahan yang dikuasai oleh para taipan. Ismail pun menantang Jokowi untuk berani melakukan hal tersebut.

“Yang ditakuti Jokowi hanya Allah. Oleh karena itu mari kita buktikan pernyataan Pak Jokowi tersebut apakah benar dia hanya takut kepada Allah saja, tidak takut pada pemilik modal?” tegasnya.

#Taipan   #Jokowi   #Unas