Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

TikTok & Meta Dicap Sebagai Alat Fitnah, Dampak Demo Rusuh 25 Agustus 

RN/NS | Kamis, 28 Agustus 2025
TikTok & Meta Dicap Sebagai Alat Fitnah, Dampak Demo Rusuh 25 Agustus 
Ilustrasi
-

RN - Rusah demo 25 Agustus 2025 dijadikan momentum untuk menghadang Tiktok dan Meta. Media sosial ini dicap sebagai penyebar fitnah.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana memanggil pihak TikTok dan Meta untuk membahas permasalahan konten-konten Disinformasi, Fitnah dan Kebencian (DFK).

Wakil Menteri Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo berencana memanggil pihak TikTok hingga Meta untuk membahas penyebaran konten palsu yang diduga memicu kericuhan demo.

BERITA TERKAIT :
Situs Judol Mirip Zombie, Dibasmi Lalu Muncul, Bekingnya Kuat Banget

"Saya pribadi, tadi sama Pak Dirjen juga, saya hubungi. Yang pertama, saya sudah hubungi Head TikTok Asia Pasifik, Helena. Saya minta mereka ke Jakarta, kita akan bercerita tentang fenomena ini dan kita juga sudah komunikasi dengan TikTok Indonesia. Dengan Meta Indonesia juga kami sudah komunikasi," kata Angga kepada wartawan dikutip, Rabu (27/8/2025).

Sementara Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono mendukung langkah Komdigi tersebut.

"Komisi I DPR RI mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Digital untuk memanggil pihak platform seperti TikTok dan Meta. Platform digital harus bertanggung jawab secara sistemik, bukan hanya reaktif," kata Dave kepada wartawan, Kamis (28/8/2025).

Dave menyinggung platform digital media sosial seperti TikTok dan Meta memiliki kemampuan untuk mendeteksi konten yang dihasilkan Artificial Intelligence (AI). Dengan begitu, menurut dia, seharusnya penyedia platform dapat langsung menindaknya.

"Mereka memiliki teknologi untuk mendeteksi konten yang tidak autentik, termasuk yang dihasilkan oleh AI, dan seharusnya bisa melakukan penindakan lebih cepat dan transparan," katanya.

Dave mengatakan pola penyebaran konten DFK terus terjadi semakin masif dan canggih. Dia mewanti-wanti permasalahan ini dapat mengganggu keamanan nasional dan ketertiban masyarakat.

Lebih lanjut, Dave menegaskan Komisi I DPR akan terus mengawal regulasi dan kebijakan yang memperkuat ekosistem digital yang sehat, aman, dan berkeadilan. "Karena di era digital ini, menjaga ruang informasi sama pentingnya dengan menjaga ruang fisik," kata dia.

Take Down 

Komdigi mengancam akan melakukan take down konten bermasalah. Sebab konten tersebut dituduh mengganggu keamanan dan kenyamanan. 

Hal ini ditegaskan Wakil Menteri Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo.

Angga menyebut take down di sebuah platform media sosial bukan untuk membungkam kebebasan berpendapat.

Aksi take down kata dia untuk menjaga kebebasan dalam koridor yang benar. "Di-take down dalam hal ini tolong digarisbawahi ya," ucapnya. 

"Bukan kita mau membungkam atau menghalangi kebebasan berekspresi. Tapi kan tadi dari teman-teman terprovokasi dari konten-konten yang sebenarnya tidak real di lapangan. Ini yang kita dorong gitu lho," ujarnya.

#TikTok   #Meta   #Komdigi