RN - Pasar Baru bisa tinggal kenangan. Pasar tertua di Jakarta itu kini sepi dan banyak toko tutup.
"Wah sepi mas, kalah sama online," keluh pegawai toko sepatu di Pasar Baru, Kamis (19/6) malam.
Pasar Baru adalah salah satu pusat perbelanjaan tertua di Jakarta, didirikan pada tahun 1820-an ketika Jakarta masih bernama Batavia. Pasar ini awalnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan warga Eropa dan Belanda yang tinggal di daerah Rijswijk (sekarang Jalan Veteran).
BERITA TERKAIT :Pasar Baru juga dikenal sebagai pusat perdagangan dan tempat berkumpulnya berbagai macam etnis dan budaya di Jakarta. Pasar ini dibangun oleh ubernur Jenderal Herman Willem Daendels.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau kondisi Pasar Baru, Jakarta Pusat, dan menyatakan akan segera dilakukan revitalisasi besar-besaran.
Dia mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuat Pasar Baru yang kini tampak sepi pengunjung menjadi tempat yang ramai seperti kawasan Blok M.
"Setelah Blok M berhasil kita benahi dan kini ramai kembali, giliran Pasar Baru yang akan kita revitalisasi," kata Pramono saat dijumpai di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (19/6).
Setelah melihat langsung kondisi Pasar Baru, Pramono menilai kondisinya masih menunjukkan kesan yang jadul dan belum tertata dengan baik, mulai dari hiasan visual hingga infrastruktur pendukung.
"Tempat ini akan kita jadikan simbol baru bagi masyarakat Jakarta," katanya.
Pramono pun menyoroti pentingnya penataan secara menyeluruh, termasuk aspek transportasi, parkir, hingga kebersihan sungai yang mengalir di kawasan tersebut.
"Saya sudah berdiskusi dengan Kepala Dinas Perhubungan, Dirut Transjakarta, wali kota, dan pengelola Pasar Baru. Tidak boleh setengah-setengah," katanya.
Salah satu konsep utama revitalisasi adalah menjadikan Pasar Baru sebagai pusat oleh-oleh khas Jakarta sekaligus destinasi wisata belanja.
Pasar Baru dikenal karena memiliki lokasi yang strategis karena dekat dengan Gedung Kesenian Jakarta, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, dan Istana Kepresidenan. Oleh karena itu, kawasan itu ideal untuk dihidupkan kembali.
Untuk mendukung kemudahan akses, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka trayek baru Transjakarta, termasuk rute dari Blok M dan Tebet menuju Pasar Baru serta rute strategis lainnya di dalam kota.
Terkait anggaran, Pramono menyebutkan bahwa revitalisasi ini tidak sepenuhnya bergantung pada APBD.