Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Setahun Tewaskan 33 Orang Dan Ribuan Rumah Gosong, Pramono Teken Pergub APAR 

RN/NS | Senin, 09 Juni 2025
Setahun Tewaskan 33 Orang Dan Ribuan Rumah Gosong, Pramono Teken Pergub APAR 
Pram di lokasi kebakaran, Penjaringan, Jakut.
-

RN - Kebakaran yang terus melanda Jakarta kian masif. Sepanjang tahun 2024, tercatat ada sebanyak 1.810 kejadian bencana dan didominasi oleh kebakaran.

Gubernur Jakarta Pramono Anung telah menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) tentang program 1 RT 1 APAR. Pergub ini dibuat untuk mengantisipasi kebakaran, terutama di wilayah padat penduduk.

Kabar ini disampaikan saat Pramono meninjau langsung lokasi pengungsian korban kebakaran Kapuk Muara RT 17 RW 004, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (8/6/2025). Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi pada Jumat (6/6) itu menghanguskan sekitar 485 rumah dan berdampak pada 3.200 jiwa.

BERITA TERKAIT :
Polusi Udara Di Jakarta Buruk, Apakah CFD Menjadi Solusi?

"Saya barusan menandatangani tentang pergub tentang APAR. Saya yakin mungkin di sini belum semua RT itu setiap RT 1 APAR. Karena pemerintah DKI memang menyiapkan untuk itu," kata Pramono Anung kepada wartawan seusai peninjauan di lokasi pengungsian.

Pramono menegaskan, setelah penandatanganan Pergub itu, Pemprov akan mempercepat pengadaan APAR di seluruh RT di Jakarta. Jadi, menurutnya, jika ada potensi api bisa segera dipadamkan.

"Dan mudah-mudahan di bulan Agustus ini setiap RT punya 1 APAR. Jadi kalau ada kejadian seperti ini maka cepat untuk bisa ditangani," jelasnya.

Pramono juga memastikan penanganan korban kebakaran Kapuk Muara menjadi prioritas pemerintah daerah. Saat ini sekitar 1.900 jiwa dari total korban telah ditampung di lokasi pengungsian.

Jaksel Terparah 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan, bahwa korsleting listrik menjadi penyebab utama kebakaran. Pada 2023, ada 864 kasus kebakaran dan 789 pada 2024 yang disebabkan korsleting listrik. 

Seperti diberitakan, sepanjang 2024, kebakaran paling banyak terjadi di  wilayah Jakarta Selatan dengan 491 kejadian.

Dususul Jakarta Barat 465 kejadian, Jakarta Timur 427, Jakarta Utara 268, dan Jakarta Pusat 237 kebakaran. Dari kejadian kebakaran di Jakarta tersebut mengakibatkan 33 orang tewas.

Penyebab kebakaran di Jakarta pada 2024, paling banyak diakibatkan korsleting listrik yakni 1.148 kejadian. Untuk kebakaran yang disebabkan gas sebanyak 193 kejadian, lilin 5 kejadian, membakar sampah 180, rokok 98, dan lain-lain sebanyak 264 kejadian.

Satriadi mengungkapkan, total sebanyak 12.214 warga dari 3.864 kepala keluarga (KK) yang terdampak kebakaran sepanjang tahun 2024 di Jakarta.