RN - Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI’98) mendukung penuh gebrakan pemerintah memberantas premanisme yang belakangan ini kian menjamur dan meresahkan.
Akan tetapi, sebagai pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 lalu, JARI’98 meminta pemerintahan Prabowo-Gibran segera menciptakan lapangan kerja.
Sebab, tanpa lapangan kerja yang cukup dan luas, maka gebrakan pemberantasan premanisme hanya akan sia-sia.
BERITA TERKAIT :Begitu ditegaskan Ketua Presidium JARI’98, Willy Prakarsa kepada radarnonstop.co, Sabtu (10/5/2025) “Kami (JARI’98) sangat yakin betul, jikalau banyak tercipta lapangan kerja, maka tidak ada yang mau jadi Preman,” ujar Willy.
Willy lalu menyoroti kebebasan berserikat, berkumpul dan bermusyawarah sesuai amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 28E ayat (3) dan hasil amandemen tahun 1998 pasca reformasi.
“Kalau Ormas bisa dibubarkan, partai politik juga bisa dibubarkan dong, apa bedanya Ormas dengan Partai Politik (Parpol)? Apakah Ormas gunakan OTOT? Parpol (partai politik) gunakan OTAK? Ormas dan Parpol sama-sama memiliki struktural dan diatur dalam AD/ART,” beber Willy Prakarsa.
Seterusnya Willy juga mengatakan, Prabowo-Gibran perlu melakukan langkah cerdas, bukan gunakan paham FASISME?.
“Segera lakukan dan ciptakan REKONSILIASI NASIONAL, itu lebih nyaman dan sangat PANCASILAISME, bermoral dan beradab sesuai sila Ke-2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab) di atas nilai dan aturan HAM Internasional”.
“Ini ujian buat Orang yang cuma sekedar mengaku Pancasilaisme? Majulah Indonesia, Maju dan Cerdaslah bangsanya. Inilah hakikat dari Indonesia Raya, sehat selalu buat seluruh penghuni Republik Indonesia,” pungkas Willy.