Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Hasan Nasbi Teledor Soal Teror Kepala Babi 

RN/NS | Selasa, 08 April 2025
Hasan Nasbi Teledor Soal Teror Kepala Babi 
Hasan Hasbi.
-

RN - Presiden Prabowo Subianto menyebut Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi teledor. Ucapan Prabowo ini terkait teror kepala babi ke kantor Tempo.

Prabowo mengaku sempat kaget mendengar kiriman kepala babi ke kantor Tempo. Dia menduga pelaku atau pengirim kepala babi hanya ingin mengadu domba dan menciptakan suasana yang tidak baik.

"Saya juga kaget masalah kepala babi dan apa itu juga saya kira, gaya-gaya apa ya, taktik, teknik gitu-gitu, saya kira yang melakukan itu ingin mengadu domba, ingin menciptakan suasana yang tidak baik," kata Prabowo dalam wawancara dengan tujuh jurnalis senior di kediamannya, Hambalang, Bogor, Minggu (5/4).

BERITA TERKAIT :
2023, Gak Ada Serangan Bom Tapi Konten Radikalisme Tembus 2.670 

Meski begitu, Prabowo mengakui respons Hasan Nasbi dengan mengatakan bahwa kepala babi "dimasak saja" teledor dan keliru. 

Dia memastikan yang bersangkutan telah menyesal atas ucapannya.

"Tapi benar itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru itu, saya kira beliau menyesal," katanya.

Prabowo menduga kekeliruan tersebut karena yang bersangkutan masih baru menduduki posisi itu. Menurut dia, Hasan sebagai akademisi yang berlatar belakang dari dunia survei, belum bisa menyesuaikan gaya komunikasi instansi pemerintahan.

"Jadi kadang-kadang orang yang dari dunia perencana atau dunia survei atau dunia akademis muncul di panggung publik kurang cepat menyesuaikan menurut saya," katanya.

Di sisi lain, Prabowo pada kesempatan itu juga mengakui gaya komunikasi pemerintahannya buruk dalam 150 hari pertama. Menurut dia, pihaknya terlalu antusias mengerjakan program-program di awal pemerintah.

Walhasil, gaya komunikasi kerap diabaikan meski hal itu penting untuk memberikan persepsi kepada publik.

"Itu makanya saya anggap ini mungkin salah saya. Kalau Anda perhatikan kemana-mana, saya pergi, saya tidak ada wartawan yang embed sama saya dan sebagainya. Karena pendekatan saya waktu itu adalah kerja dan evidence. Kalau saya bisa bikin ini, pasti orang menilai dengan objektif, ternyata tidak seperti itu politik adalah persepsi," kata Prabowo.