RADAR NONSTOP - Masjid Kauman, Semarang, Jawa Tengah melarang Prabowo untuk sholat jumat. Hari ini Takmir Masjid Agung Semarang KH. Hanief Ismail membuat press release yang meminta agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melarang Prabowo salat Jumat.
Larangan sholat di masjid Kauman, Semarang dinilai Hanief mempunyai tujuan politis. Aksi larangan ini membuat gaduh warganet.
Netizen mengaitkan kasus pidato Walikota Semarang Hendrar Prihadi. Ketua DPC PDIP ini mengucapkan 'kalau tidak mau mendukung Jokowi jangan pakai jalan tol'.
BERITA TERKAIT :Ucapan lelaki yang akrab disapa Hendi tersebut itu keluar saat melangsungkan ice breaking sebelum kedatangan Jokowi ke acara silaturahmi dengan Paguyuban Pengusaha Jateng, Sabtu (2/2).
Sementara Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengaku prihatin dengan adanya larangan terhadap Capres Prabowo Subianto yang akan melaksanakan sholat Jumat di Masjid Kauman, Semarang, Jawa Tengah.
“Terakhir kali saya mendengar orang sholat dilarang-larang waktu kecil tahun 60-an. Ada kelompok yang melarang mushalanya dipakai karena beda aliran. Ada kelompok yang menghalangi rombongan mau sholat Ied di lapangan,” kata Sudirman dalam pesan tertulisnya, Kamis (14/2/2019).
Menurut mantan Menteri ESDM ini, sekarang adalah zaman demokrasi dan saling toleran antar umat bergama, harusnya tidak ada lagi tindakan-tindakan pelarangan melakukan ibadah seperti itu. “Beda pilihan ya biasa saja. Kok sampai ada pelarangan seorang calon Presiden masuk ke masjid,” ungkap dia.
Sebagai orang yang pernah berlaga pada pemilihan Gubernur Jateng 2018, Sudirman meyakini itu bukan sikap warga Semarang, bukan pula sikap umat Islam Semarang. Lebih lagi bukan sikap kolektif takmir Masjid Kauman.
“Masjid Kauman punya sejarah panjang, pasti para pengurusnya memiliki kebijakan, keleluasan pikiran, dan hati. Saya tidak percaya kalau mereka tega melarang-larang,” ujar dia.
Sudirman masih teringat saat Pilgub Jawa Tengah dia pernah dua kali melaksanakan ibadah sholat Jumat di Masjid Kauman, kala itu dirinya sedikit terlambat dan mendapat posisi di saf tengah. “Oleh pengurusnya malah dibawa ke mihrab, duduk sebelahan dengan imam,” kenang dia.
Selesai melaksanakan salat Sudirman juga diajak makan oleh seluruh takmir dan mendapat sambutan luar biasa oleh warga sekitar. Untuk itu, dirinya merasa heran kenapa saat ini Prabowo justru dilarang.
“Saya kok menduga ini justru ada pihak lain yang mempolitisasi salat Jumatnya Pak Prabowo,” tandas Sudirman.
Seperti diketahui, dua hari ini Prabowo berada di Jawa Tengah menyapa masyarakat. Besok, Ketua Umum Partai Gerindra itu berencana salat Jumat di Masjid Kauman dan sore harinya akan menggelar pidato kebangsaan di Semarang dengan tema mewujudkan swasembada energi, pangan, dan air.