RADAR NONSTOP - Biaya kampanye memang mahal. Untuk caleg DPRD tingkat II saja biasanya caleg minimal menghabiskan dana Rp 1 miliar.
Dana itu akan bertambah jika untuk kursi DPRD tingkat I atau provinsi. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengakui kalau biaya kampanye memang harus bisa diatur.
"Kalau biaya kampanye kan tergantung kreativitas masing-masing. Ada yang kampanyenya melalui medsos, ada yang datang door to door, ada yang pakai baliho, ada yang pakai stiker. Cara masing-masing untuk bekerja," imbuh Fadli.
BERITA TERKAIT :Sementara itu, Kapolsek XI Koto Tarusan, Iptu HM Thamrin, mengatakan motif Shanie melakukan bunuh diri diduga karena masalah keuangan saat nyaleg. Namun ada juga dipicu akibat adanya KDRT oleh suami.
Polisi kemudian menetapkan suami caleg Gerindra Shanie Fiercelly berinisial HJ sebagai tersangka.
Thamrin menjelaskan, berdasarkan autopsi di RS Bhayangkara Padang, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Shanie, yakni di kepala dan bagian dada.
"Kedua tanda-tanda ini cocok dengan hasil penyidikan yang kita lakukan di lapangan dan keterangan saksi anaknya sendiri," terang Thamrin kepada wartawan, Rabu (13/2/2019).
Terkait kasus ini, polisi sudah memeriksa tujuh orang saksi. Dari pemeriksaan itu, diketahui perkelahian dan terbatasnya ekonomi selama ini menjadi pemicu keributan Shanie dan suaminya, HJ.
"Ditambah lagi mengikutsertakan diri sebagai caleg Partai Gerindra selama ini. Jadi suaminya komplain pada intinya. Tidak menerima istrinya ikut dalam kegiatan caleg, karena faktor ekonomi tadi," kata Thamrin.
"Suaminya sudah menyangkal dan mengatakan saya tidak punya uang untuk itu. Ini kejadian sudah berlarut-larut, nih. Karena mencalonkan itu kan sudah lama, bukan baru-baru ini," imbuh Thamrin.
Shanie, caleg Gerindra nomor urut 6 Dapil II untuk DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan tergantung di kamar rumahnya yang berada di Sungai Lundang, Nagari Kampung Baru Korong Nan Ampek, Kecamatan XI Koto Tarusan, Rabu (6/2).