Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Soal Janda Kaya Dan Seret Nama Nabi Muhammad Ucapan Suswono, PKS Dicap Politik Identitas

RN/NS/YDH | Minggu, 27 Oktober 2024
Soal Janda Kaya Dan Seret Nama Nabi Muhammad Ucapan Suswono, PKS Dicap Politik Identitas
Cawagub DKI Jakarta Suswono dan Cawalkot Bekasi Herkos.
-

RN - Blunder Suswono berdampak ke mana-mana. Setelah di Kota Bekasi viral soal masuk surga bareng-bareng, kini giliran politisi PKS yang juga calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono yang heboh.

Suswono mennyebut janda kaya menikahi pemuda miskin. Yang jadi masalah adalah ketika Suswono menyeret nama Nabi Muhammad SAW.

Ketua Umum Serikat Pemuda Islam (SPI) Bekasi, Ipad Fajurahman turut menanggapi pernyataan Suswono. Menurutnya, pernyataan Suswono bernada seksis.

BERITA TERKAIT :
Golput Jakarta 43 Persen, Luapan Emosi Rakyat Ke PKS?
Bos KIM Plus Kompak Absen Di Kampanye RIDO, Ogah Keseret Viral Janda Kaya

“Pejabat kok cara bercandanya seksis, sangat nggak pantas,” kata Ketum SPI Bekasi itu dalam keterangannya, Minggu (27/10/2024).

Ipad menegaskan, pernikahan antara janda kaya dengan pemuda yang nganggur bukanlah solusi mengatasi masalah pengangguran.

"Imbauan, candaan atau apapun namanya janda kaya menikah dengan pemuda nganggur bukan solusi, salah besar dan miskin ide,” tegas Ipad.

Menurut Ipad, pemuda yang nganggur justru harus dicarikan kerja, dan tidak perlu menjadikan janda kaya sebagai 'korban'.

“Bukan malah menjadikan janda kaya jadi ‘korban'," kata Ipad.

Pernyataan Suswono kembali mengingatkan Ipad kepada pernyataan calon Wali Kota Bekasi Heri Koswara dari PKS yang menyerukan memilih dirinya dalam Pilkada Kota Bekasi masuk surga bareng-bareng.

“Strategi kampanye Heri Koswara ini berpotensi membodohi masyarakat dengan menjual isu agama untuk menggalang suara yang menjanjikan balasan akhirat, yakni masuk surga,” kata Ipad.

Ipad meminta kepada Suswono dan Heri Koswara yang keduanya kader PKS agar lebih bijak dan menjaga lisan, agar tidak memperkeruh situasi.

"Kita tentu tidak ingin melihat kondisi serupa terulang lagi. Polarisasi yang muncul akibat pernyataan-pernyataan berlebihan hanya akan memperburuk suasana dan membuat masyarakat semakin terpecah hanya untuk mengejadi kekuasaan pribadi,”ujar Ipada.