RN - Di Jakarta ternyata banyak janda. Faktor ekonomi, cekcok dan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT menjadi penyebab perceraian.
Pada tahun 2023, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perceraian di DKI Jakarta pada tahun 2023 adalah 17.263 kasus.
Dari jumlah tersebut, 12.970 kasus merupakan cerai gugat (diajukan oleh istri) dan 4.293 kasus merupakan cerai talak (diajukan oleh suami).
BERITA TERKAIT :Sementara data BPS per Februari 2025 mencatat jumlah perceraian di DKI Jakarta pada tahun 2024 sebanyak 12.149 kasus, dengan 9.349 kasus cerai gugat dan 2.800 kasus cerai talak.
Jika asumsi yang sama diterapkan, maka estimasi jumlah janda baru akibat perceraian di DKI Jakarta pada tahun 2024 (hingga Februari) adalah sekitar 9.349 orang.
Lalu pada tahun 2022, jumlah perceraian di DKI Jakarta pada tahun 2022 adalah 14.381 kasus. Tahun 2021, jumlah wanita menjanda di DKI Jakarta mencapai 9.578 orang.
Dan Jakarta Timur menjadi wilayah dengan angka perceraian tertinggi. Sedangkan penyebab perceraian di DKI Jakarta yakni perselisihan atau cekcok, masalah ekonomi dan KDRT.
Sedangkan penyebab perceraian di DKI Jakarta yakni perselisihan atau cekcok, masalah ekonomi dan KDRT.
Para ahli pernikahan menyebut untuk menjaga rumah tangga yang sehat dan akur yakni komunikasi yang terbuka dan jujur:
Komunikasi ada adalah kunci utama. Bicarakan segala hal, baik suka maupun duka, harapan, kekhawatiran, dan kebutuhan masing-masing. Belajarlah untuk mendengarkan dengan empati tanpa menghakimi.
Saling Menghormati dan Menghargai: Akui dan hargai perbedaan pendapat, latar belakang, dan kepribadian masing-masing. Hindari merendahkan atau mengkritik pasangan di depan umum maupun pribadi.
Kepercayaan: Bangun dan pertahankan kepercayaan. Kejujuran dan transparansi dalam segala hal sangat penting. Hindari berbohong atau menyembunyikan informasi penting.
Komitmen yang Kuat: Ingatlah janji pernikahan Anda. Tetaplah berkomitmen untuk saling mendukung dan bersama-sama menghadapi tantangan hidup.
Nilai dan Tujuan yang Selaras: Meskipun tidak harus sama persis, memiliki nilai-nilai inti dan tujuan hidup yang sejalan akan memudahkan Anda berdua dalam mengambil keputusan dan menjalani hidup bersama.